- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kasus pembunuhan terhadap aktivis Hak Asasi Manusia, Munir Said Thalib, menyisakan pekerjaan rumah bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo. Bahkan nama baik mantan walikota Solo tersebut juga ikut dipertaruhkan dalam mengungkap tuntas kasus ini.
Pendapat ini disampaikan oleh Kuasa Hukum Imparsial, Muhammad Isnur, usai menghadiri sidang di PTUN Jakarta Timur, Rabu, 25 Maret 2015. Menurut Isnur, jika tetap tidak mampu mengungkap dalang pembunuhan Munir, maka akan mempermalukan Jokowi sendiri.
"Ini pertaruhan Jokowi juga. Kalau dia nggak sanggup ungkap ini, apa bedanya dengan SBY? Berarti Jokowi juga mempermalukan dirinya sendiri di hadapan masyarakat," katanya.
Isnur juga berpendapat, kegagalan Jokowi dalam mengungkap kasus ini akan menimbulkan pertanyaan besar bagi masyarakat dunia. Kenapa Indonesia sampai tidak sanggup mengungkap pembunuhan Munir?
"Padahal saksi sudah ada, pembunuh lapangannya sudah ada, dan ini akan jadi catatan Jokowi di akhir pemerintahannya bahwa Jokowi gagal ungkap kasus ini," lanjut Isnur.
Pembebasan bersyarat yang diberikan kepada Pollycarpus Budihari Priyanto oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, membuat Imparsial mengajukan gugatan. Namun, Kemenkumham belum menerima surat kuasa untuk menjawab gugatan yang diajukan Imparsial. Oleh karena itu, sidang gugatan terhadap pembebasan bersyarat Pollycarpus di PTUN akan dilanjutkan kembali pada Rabu 1 April 2015 mendatang.
Anwar Sadat/ Jakarta
![vivamore="Baca Juga :"]