Dua Jenazah Awak Kapal Karam di Belawan Ditemukan

Ilustrasi evakuasi penumpang kapal
Sumber :
  • Satria Lubis/Medan
VIVA.co.id
Tim SAR Temukan 20 Jasad Korban Kapal Karam di Batam
- Dua jenazah dari sembilan awak kapal kargo KM Kumala Endah yang karam di perairan Belawan, Medan, Sumatera Utara, ditemukan pada Kamis, 26 Maret 2015. Dua jasad ditemukan tim SAR di lokasi terpisah dari lokasi tenggelamnya kapal.

Dimana Raibnya ABK Kapal Pisang VI?

Menurut Kepala Kantor SAR Medan, Rochmadi, salah satu jenazah ditemukan masih menggunakan pakaian dan bercelana panjang. Petugas juga menemukan dua unit telepon genggam.
Getek Angkut Jemaah Haul Terbalik, 1 Tewas


Satu jenazah sudah dievakuasi dan yang lain masih dalam perjalanan dari perairan menuju daratan. Satu jenazah yang dievakuasi langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Utara di Kota Medan.


Identitas kedua jenazah belum diketahui. Tim Disaster Victim Identification Polda Sumatera Utara akan mengidentifikasi kedua jenazah setelah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara.


Dua jenazah itu adalah sembilan dari 14 awak KM Kumala Endah yang sebelumnya dilaporkan hilang. Sebanyak empat awak yang lain lebih dahulu ditemukan dalam kondisi selamat sesaat setelah kapal itu karam di sekitar buoy dua perairan Belawan pada Selasa petang, 24 Maret 2015.


KM Kumala Endah mengangkut 700 ton material konstruksi. Kapal berbobot 454 gross ton itu berangkat dari Pelabuhan Belawan Lama dan akan berlayar menuju Pendawangan, Kalimantan Barat.


Kapal itu tenggelam setelah menabrak bangkai kapal lain yang kian menumpuk di perlintasan kapal. Dalam tiga bulan terakhir, sudah dua kali kecelakaan kapal tenggelam akibat menabrak bangkai kapal yang tidak diangkat oleh perusahaan pemiliknya.

 

Kapal kargo nahas itu diperkirakan menabrak dengan keras bangkai kapal sehingga dalam hitungan menit langsung tenggelam karena mengalami kebocoran di bagian lambung.


Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, Annasro Amin, KM Kumala Endah tenggelam diduga karena kesalahan sang nahkoda. Kapal itu berlayar tidak pada alur yang sebenarnya.


Kesyahbandaran telah memasang tanda agar kapal yang akan berlayar tidak melintasi alur yang banyak terdapat bangkai kapal.
![vivamore="
Baca Juga
:"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya