VIVA.co.id - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyebut Provinsi Maluku Utara berpotensi menjadi basis perekrutan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Sebab, di wilayah itu pernah terjadi konflik sosial berbasis agama, dan juga masih ada sebagian kelompok yang ingin mendirikan negara Islam.
Menurut Komandan Komando Resor Militer 152/Babullah, Kolonel Infanteri Agus Arif Fadilah, sejauh ini memang belum ada orang atau kelompok di Maluku Utara yang berafiliasi dengan ISIS. Tetapi, potensi tetap ada karena kelompok-kelompok masyarakat tertentu masih menggelorakan semangat mendirikan negara Islam.
“Kami tetap waspada, karena bagimana pun potensi di sini tetap ada,” kata Agus Arif Fadilah kepada wartawan di Kota Ternate, Kamis, 26 Maret 2015.
Menurut Agus, masyarakat Maluku Utara tetap mengidolakan Jamaah Islamiyah daripada Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Inilah yang akan kami waspadai untuk tetap dilakukan pengawasan secara ketat,” ujar Agus.
Penahanan beberapa pemuda yang mengenakan simbol atau atribut ISIS di Kota Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, beberapa waktu lalu, telah diperiksa dan dibebaskan. Mereka tidak terbukti terlibat ISIS, bahkan tak mengetahui atribut yang mereka kenakan terdapat simbol menyerupai ISIS.
“Jadi tidak ada penangkapan anggota ISIS di Maluku Utara. Kami hanya menjaga jangan sampai terjadi fitnah dari kelompok satu ke kelompok lain,” katanya. (ase)
Faujan Pinang/Ternate