Polisi: 12 WNI yang Dipulangkan dari Turki Tak Dipidana

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) mengumumkan bahwa 12 warga negara Indonesia yang baru saja dipulangkan dari Turki tidak dikenakan hukuman pidana. Soalnya berdasarkan pemeriksaan, mereka tidak terlibat dalam kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, sebagian besar mereka adalah anak-anak yang diajak ibunya untuk menyusul sang suami yang lebih dahulu berada di Suriah. Tapi keberadaan suami atau ayah mereka yang dikabarkan telah menjadi militan ISIS, belum diketahui.
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai


Rikwanto menjelaskan, sesungguhnya 12 orang itu bagian dari hasil rekrutmen ISIS. Tetapi mereka tidak terbukti terlibat dan hanya berniat menyusul sang suami di Suriah.

"Ikut suami, nyusul. Cara kerja rekrutmennya dimulai dari lingkungan keluarga, dimulai dari suami, memberangkatkan istri, anak, saudara, dan teman-teman," ujar Rikwanto kepada wartawan di Mabes Polri Jakarta, Jumat, 27 Maret 2015.

Pemerintah telah memulangkan 12 warga negara Indonesia dari Turki pada Kamis malam, 26 Maret 2015. Mereka pergi ke Turki dan hendak menyeberang ke Suriah. Mereka kini ditahan dan diperiksa di Markas Komando Brimob Polri di Depok, Jawa Barat.


Sebagian besar di antara mereka masih anak-anak sehingga ada perlakuan khusus dibanding dengan orang dewasa. Setelah diperiksa, mereka akan dipindahkan ke rumah sosial Bambu Apus.


"Hari ini atau besok akan dilimpahkan ke rumah sosial Bambu Apus untuk tinggal sementara di situ sebelum dikembalikan ke keluarga yang di Jawa Timur," kata Rikwanto.


Berikut ini nama 12 warga itu:


1. Ririn Andrian Sawir, kelahiran 9 Desember 1977

2. Qorin Mun Adyatul Haq, kelahiran 20 Januari 2005

3. Nayla Syahida Achsanul Huda, kelahiran 20 November 2011

4. Jauzah Firdauzi Nuzula, kelahiran 8 Juni 2009

5. Ikrimah Waliyurrohman Ahsanul, kelahiran 5 Mei 2007

6. Alya Nur Islami, kelahiran 28 Maret 2002

7. Agha Rustam Rohmatullah, kelahiran 9 Juli 1998

8. Abdurahman Umarov Huda, kelahiran 20 November 2014

9. Tiara Nurmayanti Marlekan, kelahiran 29 Desember 1990

10. Syifa Hidayat Kalahnikova, kelahiran 29 Agustus 2012

11. Muhammad Ihsan Rais, kelahiran 1 Januari 2000

12. Aisyahnaz Yasmin, kelahiran 2 Juli 1989


Ririn adalah istri Achsanul Huda, terduga teroris asal Jawa Timur, yang meninggal di Suriah tahun 2015. Qorin sampai Abdurahman adalah Achsanul dan Ririn.


Tiara adalah istri Muhammad Hidayah, terduga teroris yang meninggal dunia di Tulungagung, Jawa Timur. Syifa adalah anak kandung mereka. Ihsan dan Aisyahnaz tidak memiliki hubungan kekerabatan. Mereka sama-sama berasal dari Ciamis, Jawa Barat.


Ada empat orang dari rombongan 12 orang itu yang masih tertahan di Turki. Mereka adalah Daeng Stanzah, Ifah Syarifah, Ishaq, dan Asiyah Mujahidah yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat.


Daeng Stanzah dan Ifah adalah pasangan suami istri. Ishaq dan Asiyah anak kandung mereka. Ifah belum dipulangkan karena sedang hamil tua. Kedua anaknya, Ishaq dan Asiyah, pun mengikuti kedua orang tuanya. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya