Sumber :
- reuters
VIVA.co.id
- Menteri Perencanaan Pembangunan, Andrinof Chaniago, mengatakan bahwa pemerintah membuka peluang lebar untuk semua pihak atau negara dalam bekerjasama membangun proyek shinkansen yang akan digarap oleh pemerintah Indonesia.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Pada prinsipnya semua terbuka untuk ajukan penawaran dan proposal. Tinggal pemerintah menentukan mana yang dibutuhkan, nanti tinggal disuruh berkompetisi saja. Nanti silahkan pihak yang berminat tunjukkan kelebihan-kelebihannya," ungkap Andrinof di kantor Bappenas, Selasa 14 April 2015
Menanggapi soal kajian Jepang, Andrinof mengatakan bahwa pemerintah akan belajar pada kasus Cilamaya. Pemerintah sebaiknya tidak hanya melihat pada satu kajian saja, harus melihat dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada.
"Semua boleh saja bikin kajian, nanti akan kita lihat sebagai masukan, tetapi dalam memutuskan kebijakan, tentu tidak akan kita lihat satu kajian saja, sama kaya Cilamaya saja. Kalau pakai kajian JICA (Japan Internasional Cooperation) kayak gitu jadinya akhirnya salah," tambahnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pemerintah disinyalir menyerahkan proyek kereta supercepat tersebut kepada perusahaan asal Jepang yaitu Japan International Cooperation (JICA). Karena Jepang memang diketahui sudah memiliki pengalaman dalam proyek pembangunan kereta supercepat, Shinkansen. (one)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Semua boleh saja bikin kajian, nanti akan kita lihat sebagai masukan, tetapi dalam memutuskan kebijakan, tentu tidak akan kita lihat satu kajian saja, sama kaya Cilamaya saja. Kalau pakai kajian JICA (Japan Internasional Cooperation) kayak gitu jadinya akhirnya salah," tambahnya.
