- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, membantah pemerintah kecolongan atas dieksekusinya Siti Zaenab di Arab Saudi.
Menurut Nusron, kasus yang menimpa TKI asal Madura itu sudah terjadi sejak lama.
"Kami menyampaikan sebetulnya tidak ada istilah kecolongan. Kasus Zaenab ini sudah berlangsung lama sejak September 1999," kata Nusron dalam perbincangan dengan tvOne, Rabu 15 April 2015.
Meski demikian, Nusron mengklaim bahwa pemerintah sudah melakukan usaha maksimal untuk membela Zaenab. Segala daya upaya, sebut dia, mereka kerahkan.
"Kita mengirimkan nota diplomatik. Mulai dari Presiden Gus Dur, SBY, Jokowi, semua sudah mengirim surat kepada Raja," jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut Nusron, pemerintah juga mengutus tokoh-tokoh informal melakukan pendekatan khusus ke keluarga korban agar bersedia memaafkan Zaenab. Namun, sayangnya, mereka tetap saja tidak bersedia memaafkan.
"Berdasarkan qishas, memang hukum tergantung ahli waris. Kami sudah meminta maaf, sudah menawari diyat, tapi tidak memaafkan. Allah berkehendak lain, Selasa pagi Zaenab dieksekusi. Jenazah disalatkan di Masjid Nabawi, dimakamkan di Baki, makam para syuhada," tuturnya. (ase)
