Curhat ke Dewan, Calon Kapolri Pernah Susah Minta Keadilan

Wakapolri Badrodin Haiti Saat Kenaikan Pangkat Budi Waseso
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
Kapolri: Jumlah Kelompok Santoso Poso Puluhan Orang
- Tahun 2006, calon Kapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, ternyata sempat berhadapan dengan hukum. Saat itu, istrinya, Tejaningsih, mengalami sakit parah akibat salah obat yang diberikan pihak rumah sakit.

Badrodin Haiti Resmi Jadi Kapolri

Badrodin bercerita, saat itu istrinya dirawat karena suatu penyakit. Namun, setelah mengonsumsi obat tertentu, justru makin parah. Hal itu karena dokter salah memberi obat.
Besok, Badrodin Haiti Dilantik Jadi Kapolri


Namun oleh pihak rumah sakit, dikatakan kalau keadaan istrinya karena reaksi obat saja.

"Kalau efek obatnya selesai, akan sembuh. Saya tunggu seminggu, parah, dokternya pergi Jerman," kata Badrodin, di hadapan Komisi III DPR yang melakukan rangkaian
fit and proper test
calon Kapolri, di kediamannya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu 15 April 2015.


Kondisi istri yang semakin parah membuat dia merasa ada yang salah. Akhirnya diketahui, sang istri alergi obat. Karena, obat yang diberikan tidak sesuai.


Akhirnya, gugatan dengan dugaan malpraktik dilayangkan. Bahkan, berkas sudah masuk dan dilimpahkan ke kejaksaan.


"Dokter kita tuntut malpraktik tapi nggak bisa P21. Polisi minta keadilan susah, apalagi masyarakat," kata Badrodin.


Karena peristiwa yang hampir merenggut Tejaningsih itu, putra bungsu Badrodin, Fakhri Subhana, memilih kuliah jurusan apoteker. Padahal, sebelumnya dia bercita-cita menjadi seorang dokter.


"Memilih jadi apoteker. Pertama saya tertarik di kesehatan. Saya mau jadi dokter. SMA kelas dua, mama kena penyakit, dia itu alergi obat yang jarang terjadi, padahal obat diberikan pihak rumah sakit," kata Fakhri yang duduk di samping Badrodin.


Untuk itu, Fakhri berkomitmen kejadian yang hampir merenggut nyawa ibunya tidak terulang kembali.


Sehingga, dia mengurungkan niat menjadi dokter dan memilih apoteker. Karena apoteker lebih spesifik mengurus masalah obat.


"Ini sebenarnya bisa dihindari. Jadi saya masuk farmasi, bisa ngingetin mama, keluarga yang lain," katanya.


Mengunjungi kediaman calon Kapolri, Komjen Badrodin Haiti, adalah bagian dari proses
fit and proper test
yang dijadwalkan Kamis 16 April 2015.


Hadir hampir seluruh anggota komisi, seperti Azis Syamsuddin (ketua), Trimedya Panjaitan (wakil), Al Muzammil Yusuf (wakil), Aboebakar Alhabsy, Akbar Faisal, Jhon Kennedy Azis, Ahmad Basarah, Junimart Girsang, dan anggota lainnya.![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya