18 TKI Asal Jawa Timur Tunggu Eksekusi Mati

Aliansi TKI Menggugat Gelar Aksi di Depan Istana
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id -
Jokowi Berharap Raja Arab Saudi Batalkan Eksekusi 4 WNI
Nasib tragis yang dialami Siti Zainab TKW asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang mati di tangan algojo di Arab Saudi Selasa lalu, 14 April 2015, akan terus berlanjut menimpa WNI lainnya.

Selamat Dari Hukuman Mati, TKI Satinah Tiba di Tanah Air

Pasalnya, saat ini tercatat ada 18 TKI asal Jawa Timur yang menunggu eksekusi hukuman mati (
Lolos dari Yaman, Nunung Terancam Hukuman Mati di Saudi
waiting list of dead ) akibat bermasalah dengan hukum di negara tempat mereka bekerja.

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Kartika Hidayati mengaku prihatin dengan eksekusi mati Siti Zainab dan beberapa TKI yang menunggu eksekusi.


"Hukum
qishash
di Arab Saudi itu berbeda dengan di Indonesia. Selama ahli waris tidak memaafkan maka upaya membayar diyat atau denda tidak bisa dilakukan," kata Kartika, Kamis 16 April 2015.


Data Direktorat WNI BHI Kementerian Luar Negeri yang diterima Komisi E DPRD Jawa Timur, lanjut Kartika, masih ada 18 orang TKI asal Jawa Timur menunggu eksekusi mati.


"Mereka itu tersebar di tiga negara yakni, di Arab Saudi sebanyak 7 orang, Malaysia 10 orang dan di Iran satu orang," ungkapnya.


Kasusnya bervariasi. Terkait pembunuhan ada 7 kasus, narkoba 6 kasus, zina 3 kasus, sihir 1 kasus dan kepemilikan senjata api 1 kasus.


"Kami berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk lebih meningkatkan koordinasi hubungan diplomatik dengan ke tiga negara tersebut," ujar Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Lamongan ini.


Sementara itu, disinggung soal moratorium, Kartika mengaku kurang setuju jika pemerintah melakukan langkah itu.


"Selama di dalam negeri ekonominya belum diperkuat, dan masyarakat kecil belum bisa mendapatkan akses lapangan kerja yang memadai untuk bisa hidup sejahtera," tuturnya.


Menurutnya, langkah yang dapat dilakukan pemerintah adalah memperketat pengiriman TKI ilegal dan meningkatkan keterampilan bagi TKI agar di negara tujuan bisa diakui sebagai pekerja formal atau yang punya keahlian.


Oleh karena itu, saran Kartika, Balai Latihan Kerja (BLK) perlu diperbanyak dan berstandar internasional. "Sehingga lulusan BLK bisa jadi modal bekerja ke luar negeri," ujar Kartika.  



![vivamore="Baca Juga :"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya