Presiden: Tak Ada Kompromi dengan Terorisme

Rapat Pimpinan TNI Polri
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo menegaskan, pemerintah tidak akan berkompromi dalam menghadapi ancaman terorisme. Karena, hal itu tidak hanya berkaitan dengan keselamatan warga negara, melainkan juga stabilitas politik.

Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Menurut Presiden, stabilitas politik dan keamanan sangat mendukung pembangunan nasional, termasuk pembangunan infrastruktur. Kalau politik dan keamanan tak stabil, pembangunan infrastruktur terganggu. Untuk itu, negara tak boleh kalah dengan terorisme.

"Hal-hal berkaitan dengan terorisme, negara harus menang," katanya di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta, Kamis, 16 April 2015.

Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme

“Kita butuh konektivitas antarpulau. Dua kunci utama pembangunan negara. Menurut saya, stabilitas keamanan dan politik. Kedua, pembangunan infrastruktur untuk konektvitas," ujarnya menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden menekankan pentingnya kesejahteraan prajurit TNI demi menjalankan tugas negara untuk menjaga keamanan negara. Presiden mengumumkan bahwa pemerintah telah menaikkan tunjangan kinerja prajurit sebesar 56 hingga 60 persen.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

"Jadi, kenaikan tunjangan kinerja menjadi kurang lebih 56 persen sampai 60 persen akan diterima saudara-saudara pada awal bulan yang akan datang," kata Jokowi berjanji.

Dengan kenaikan tunjangan itu, diharapkan prajurit TNI bisa bekerja dengan baik sehingga mampu menjaga stabilitas keamanan dengan baik. Jika stabilitas politik dan keamanan bisa dijaga, ekonomi bisa tumbuh.

"Dengan tumbuhnya ekonomi, anggaran TNI akan berlipat dan seluruh kesejahteraan prajurit akan kita tingkatkan sebaik-baiknya."

(mus) 

![vivamore="
Baca Juga
:"]


[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya