- REUTERS / Darren Whiteside
"Sangat penting Pulau Nusakambangan steril dari kegiatan apa pun. Pulau itu harus menjadi daerah terisolasi dari kegiatan. Bukan daerah untuk tujuan wisata," ujar Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, di Semarang, Kamis 16 April 2015.
Menurut Tjahjo, selama ini, pulau yang terletak paling selatan Kabupaten Cilacap itu masih belum sepenuhnya aman. Terlebih, berbagai kegiatan perdagangan. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini akan mengevaluasi lebih lanjut permasalahan tersebut.
Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia agar segera merenegosiasi terhadap sejumlah aktivitas pabrik di wilayah tersebut. Salah satunya adalah pabrik semen PT Holcim Indonesia Tbk. Di mana kontrak pabrik yang berada paling dekat dengan Nusakambangan tersebut masih berjalan.
"Untuk masalah keamanan, apalah arti (nilai kontrak) Rp20 miliar dari Holcim kalau membahayakan negara terkait dengan pengawasan di Pulau Nusakambangan," katanya.
Mantan Sekjen PDI Perjuangan itu pun mengusulkan agar komitmen Kemenkum dan HAM tentang sterilnya Pulau Nusakambangan itu harus melalui satu pintu. Untuk itu, akses jalur lain harus ditutup seluruhnya.
"Keluar masuk harus satu pintu. Dulu, pada zaman Orde Baru, ketika ada perahu nelayan yang mendekat, petugas jaga Nusakambangan langsung memberikan tembakan peringatan," ujar Tjahjo.
Bahkan, izin masuk ke lapas Nusakambangan bagi tamu yang membesuk napi harus diatur regulasi seketat mungkin. Seperti, khusus anak dan istri saja atau keluarga dekat dari narapidana.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, setuju dengan wacana sterilisasi Pulau Nusakambangan tersebut dengan alasan keamanan. Sebelum ini, Ganjar mengaku telah mengusulkan wacana tersebut di Kementerian Hukum dan HAM.
Akan tetapi, usulan Ganjar beberapa waktu lalu masih menemui kendala. Sebab, Menkopolhukam masih belum memberikan kejelasan. "Keputusannya masih mengambang sehingga mesti ditegaskan kembali dan yang sulit itu di Kemkumham," kata Ganjar. (art)