Ancaman Bom di Pesawat, PR Besar Kapolri Baru

Jenderal Badrodin Haiti dilantik jadi Kapolri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Anggota Komisi V DPR, yang membidangi perhubungan, Miryam S Haryani menilai, kasus ancaman bom di pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan PK-LAG-ID 6171, kembali menambah persoalan perhubungan udara di Indonesia. Miryam mengatakan, persoalan mulai dari maskapai maupun pihak pengelola Bandara.

KNKT Selidiki Pesawat Wings Air Tabrakan di Kupang

Dia mengatakan, seperti jatuhnya pesawat AirAsia, delay-nya Lion Air, lalu kasus penumpang gelap di Garuda rute Pekanbaru-Jakarta, dan sekarang Batik Air dengan ancaman bomnya. "Hal ini menunjukkan bahwa ada hal serius yang harus dibenahi oleh pemerintah dalam hal ini Kemenhub terkait dengan perhubungan udara," katanya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 April 2015.

Menurut dia, semua masalah yang muncul harus diselesaikan dengan tuntas ke akarnya. Bukan hanya pada persoalan yang tampak di permukaan. "Jauh sebelum ancaman bom ini muncul, saya selaku mitra Kementerian Perhubungan sudah meminta pembenahan secara menyeluruh ini dari lama tapi nampaknya proses itu berjalan sangat lambat," ujar Ketua DPP Hanura ini.

Ada Bahaya Tersembunyi di Bandara Halim?

Dia mengatakan, persoalan keamanan Bandara dan keamanan penerbangan harus diperhatikan. Keamanan penerbangan, juga bukan masalah kelayakan pesawat. Tapi soal teknis lainnya seperti keamanan Bandara juga harus menjadi pusat perhatian. "Di sisi lain, masalah ancaman bom ini harus diusut tuntas oleh pihak kepolisian agar jangan sampai warga negara kita merasa tidak aman karena banyaknya ancaman bom di mana-mana. Ini PR besar bagi Kapolri yang baru," ujarnya menambahkan.

Dia menegaskan, pemerintah tidak boleh abai dengan ancaman bom seperti yang dialami Batik Air ini. "Karena keamanan juga merupakan hak dasar yang harus dihadirkan dalam setiap warga negara yang ada di Indonesia."

Tabrakan di Halim, Batik Air Klaim Sudah Sesuai Prosedur

Sebelumnya, pesawat Batik Air yang semula akan terbang dari Jakarta menuju Ambon mendarat di Bandara Sultan Hasanuddn Makassar, Sulawesi Selatan. Sebanyak 130 penumpang berhasil diselamatkan. Saat ini, penumpang tengah berada di ruang karantina di Bandara. Nantinya, 130 penumpang itu akan diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat Batik Air yang lain

(mus)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya