- Hudzaifah Kadir/Makassar
VIVA.co.id - Anggota Komisi V DPR RI M Nizar Zahro meminta, kepolisian segera melacak dan menangkap pengirim teror bom melalui pesan singkat (SMS) yang mengakibatkan pesawat Batik Air tujuan Ambon - Jakarta mendarat darurat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Menurut dia, teror itu sangat meresahkan. "Ini kejadian yang sangat serius yang harus diwaspadai," katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 17 April 2015.
Nizar mengatakan, kepolisian mempunyai kemampuan melacak nomer SMS dan lokasi pengirimnya. Ini diperkirakan mampu mempercepat gerak polisi untuk menangkap si pengirim pesan tersebut. "Yang mengirim pesan ke petugas ATC Ambon pasti dapat diketahui di mana lokasinya. Saya mengimbau agar pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku teror yang meresahkan dan mengancam jiwa masyarakat," kata Nizar menambahkan.
Politisi Partai Gerindra ini bahkan meminta otoritas Bandara di seluruh Indonesia untuk memperketat sistem keamanan mengacu pada UU no 1 tahun 2009 tentang Penerbangan. "Karena sesuai norma hukum yang ada di Undang undang itu Kejadian kecelakaan, kejadian serius yang harus diantisipasi dari awal baik oleh pihak otoritas Bandara, angkasa pura."
Sebelumnya, pada pukul 06.40 WITA, pesawat Batik Air menerima ancaman bom. Akibatnya, pesawat Batik Air yang semula akan terbang dari Jakarta menuju Ambon mendarat di Bandara Sultan Hasanuddn Makassar, Sulawesi Selatan.
(mus)