- VIVA.co.id/Dyah Pitaloka
Seluruh siswa daerah ini pun terancam akan mengikuti ujian ulangan. Apalagi ditemukan adanya bukti kecurangan dari kebocoran soal tersebut.
Sejauh ini, Anies mengaku masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan terhadap seluruh lembar jawaban siswa di dua daerah tersebut. Anies mengklaim dari analisa sementara, terkhusus Yogyakarta belum dijumpai indikasi kecurangan.
"Data dari jogja sudah masuk sebagian, tapi dari data tersebut belum menunjukkan adanya kecurangan," ujar Anies dalam konferensi pers di Kantor kemendikbud, Jumat 17 April 2015.
Menurut Anies, selama lima tahun terakhir diakui Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki integritas kejujuran yang paling tinggi. Namun demikian, upaya pemeriksaan terhadap skala integritas pun tetap dilakukan. "Data setiap sekolah, setiap tahunnya kita punya, jadi kalau berubah kita tahu," kata Anies.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta menolak rencana Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, untuk mengulang kembali Ujian Nasional untuk daerah yang mendapatkan kebocoran soal.
Baskara Aji, kepala Disdikpora Yogyakarta, mengatakan bila secara prosedural Yogyakarta tidak menggunakan soal hasil pencetakan dari percetakan negara. Karena itu, jika ada kemiripan soal yang kemudian disebut bocor, tak sepenuhnya Yogyakarta harus disalahkan perihal UN.
"Pencetakan soal UN untuk Yogyakarta dari Kudus yaitu Percetakan Pura Barutama Kudus. (Jadi) Bagaimana mungkin UN di Jogja diulang. Salah kita apa?" ujar Baskara.