Pemerintah Beri Beasiswa untuk Anak Karni

Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid memimpin doa dan tahlil di kediaman Karni binti Medi Tasim, TKI yang dieksekusi mati di Arab Saudi. Rumah duka terletak di Desan Karang Junti, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Jokowi Berharap Raja Arab Saudi Batalkan Eksekusi 4 WNI

Dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Nusron dan Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Lalu Muhammad Iqbal bersama rombongan, tiba di rumah Karni sekitar pukul 09.55. Mereka disambut oleh kedua orang tua Karni, Medi Tasim dan Iroh, serta suami Karni, Darpin. Setelah berbincang dengan keluarga, Nusron langsung memimpin tahlil dan doa bersama yang juga dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat setempat.

"Kami datang atas nama pemerintah, menyampaikan duka yang mendalam dan duka cita dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Wapres Yusuf Kalla, atas musibah ini. Kita mendoakan semoga semua amal kebaikannya diterima dan dosa-dosanya diampuni," ujar Nusron dalam sambutannya, Jumat 17 April 2015.

Selamat Dari Hukuman Mati, TKI Satinah Tiba di Tanah Air

Menurut Nusron, pemerintah sudah sangat optimal dalam memberikan pembelaan dan advokasi terhadap Karni agar tidak dieksekusi mati. Usaha yang dilakukan di antaranya, menyewa pengacara andal, membayarkan diyat atau uang pengganti untuk keluarga korban.

"Presiden kirim surat sudah dan kontak langsung dengan Raja. Kalau keluarga yang dibunuh tidak mau memaafkan, ya mau bagaimana lagi," ujar Nusron.

RI Hentikan Pengiriman TKI ke 21 Negara Timur Tengah

Sama dengan kasus Siti Zaenab, pemerintah juga akan memfasiltasi keluarga Karni agar bisa ziarah ke makam Karni di Yanbu, dekat Madinah, dalam waktu dekat ini. "Karena kebetulan masih punya anak kecil, kami juga menawarkan beasiswa untuk anaknya Karni, Desi yang masih kelas 3 SD agar ke depan bisa sekolah minimal sampai jenjang SLTA," ujar Nusron berjanji.

BNP2TKI mendesak Menteri Tenaga Kerja agar para TKI sebelum berangkat ke negeri orang, sudah harus lulus tes psikologi. Selain itu, kontraknya tidak dengan pengguna individu, melainkan dengan perusahaan. "Hukum di sana menggunakan kafalah (penguasaan). Kalau Kafilnya individu, jangankan pemerintah Indonesia, pemerintah Arab Saudi saja sulit menerobos. Sebab itu wilayah privat. Tapi kalau perusahaan kan itu wilayah publik."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya