TNI: ISIS Sulit Berkembang di Yogyakarta

Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo
Sumber :
  • Antara/ Indrianto Eko Suwarso
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Gatot Nurmantyo, meyakini bahwa ajaran maupun gerakan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sulit berkembang di wilayah Yogyakarta. Sebab, tradisi dan kearifan lokal Yogyakarta masih kuat sehingga bisa menghambat penyebaran paham radikal.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

"Masih tingginya kearifan lokal di Yogyakarta menyebabkan ISIS sulit berkembang di sini (Yogyakarta). Karena itulah pertahankan terus kearifan lokal di masyarakat," kata Gatot saat berdialog dengan aparat pemerintah, tokoh masyarakat, ulama, tokoh pemuda di Yogyakarta, Senin, 20 April 2015.
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai


Menurut Gatot, paham radikal seperti ISIS tidak akan diterima masyarakat yang masih memegang teguh kearifan lokal, seperti masyarakat Yogyakarta. Salah satu kearifan lokal itu adalah semangat dan tradisi gotong royong.


Dia mencontohkan beberapa kasus penangkapan terduga atau tersangka pengikut ISIS atau gerakan radikal lain, yang sebagian besar berada di daerah yang tingkat kearifan lokalnya mulai luntur. Misalnya, sikap individualistis dan tak saling mengenal antar warga.


Masyarakat yang mulai individualistis, menurut Gatot, tak peduli dengan lingkungan. Mereka baru kaget ketika ada satu atau beberapa warga mereka ditangkap Polisi karena diduga atau disangka terlibat gerakan terorisme.


KSAD berharap masyarakat Yogyakarta tetap menjaga kearifan lokal dan gotong royong dalam menjaga wilayahnya. "Dengan sering berkumpul dan berdiskusi jika ada paham baru masuk, mereka akan waspada mendiskusikannya bersama," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya