Sumber :
VIVA.co.id
- Perjalanan kisah penumpang gelap yang menaiki pesawat Garuda dari Riau hingga Jakarta dengan menumpang di dalam ruang penutup ban pesawat belum juga usai.
Kali ini, Kepolisian Daerah (Polda) Riau melakukan pemeriksaan kejiwaan penumpang gelap bernama Mario Steven Ambarita itu.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Kali ini, Kepolisian Daerah (Polda) Riau melakukan pemeriksaan kejiwaan penumpang gelap bernama Mario Steven Ambarita itu.
Baca Juga :
Penyusup di Roda Pesawat Garuda Ogah Dipulangkan
Pemuda berusia 21 tahun itu, menjalani pemeriksaan kejiwaan di salah satu ruang kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Riau.
Pemeriksaan dimulai sejak sekitar pukul 09.00 WIB dan hingga petang ini masih berlangsung, Selasa 21 April 2015.
Kabag Psikolog Polda Riau, Kompol Novian Susilo, mengatakan, pemeriksaan kejiwaan sangat dibutuhkan untuk memastikan apakah aksi nekat Mario dilakukan atas kesadaran penuh, atau karena ada faktor lain yang berkaitan erat dengan kondisi kejiwaannya.
"Selanjutnya, kami akan melakukan wawancara mendalam. Setelah itu, kami akan menganalisis data-data yang ada. Dan hasilnya baru bisa diketahui satu atau dua hari lagi," kata Novian.
Mario diketahui nekat menumpang pesawat Garuda setelah petugas Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng menemukannya berjalan terhuyung dalam kondisi lemas di landasan pacu pesawat berdekatan dengan diparkirnya pesawat Garuda yang baru saja mendarat.
Dalam penyelidikan sementara, Mario mengaku nekat menumpangi pesawat melalui penutup ban karena ingin menjumpai Presiden Joko Widodo.
Namun, semua alasan yang disampaikan Mario itu dinilai berlebihan, sehingga akhirnya ia dikembalikan ke Riau.
Lalu, pada Minggu 19 April 2015, Mario kembali diamankan petugas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, karena kedapatan mondar-mandir di sekitar bandara.
Diduga Mario akan melakukan aksi menumpang pesawat menuju Jakarta dari Medan hanya untuk menonton Konferensi Asia Afrika (KAA). (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pemuda berusia 21 tahun itu, menjalani pemeriksaan kejiwaan di salah satu ruang kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Riau.
