Protes Kecurangan UN, Siswa SMA Diancam Dimolotov

M Tsafiq saat menerima pin penghargaan dari KPK, Rabu (22/4/2015)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ochi April/Yogyakarta
VIVA.co.id
Pernyataan Mengejutkan Aurel saat Dihujat Ikut Ujian Paket C
- Muhammad Tsaqif Wismadi, siswa kelas III di SMA 3 Yogyakarta mendapat puluhan ancaman pasca dia menulis surat yang ditujukan ke Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait bocornya materi soal Ujian Nasional (UN) 2015.

Pelajaran yang Sulitkan Stuart Collin saat Ujian Paket C

"Setelah saya mengirim surat itu dan tersebar di media sosial. Ancaman banyak datang melalui Line dan Whatsapp. Dari yang menanyakan alamat rumah sampai akan mengirim bom molotov ke rumah saya. Saya diam tidak saya tanggapi," kata Tsaqif usai menerima pin "Berani Jujur Hebat" dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu 22 April 2015.

Menurut siswa berkacamata ini, surel yang ditujukan kepada UGM tidak pernah direncanakan. Tsaqif mengaku hanya ingin mencari keadilan terkait materi soal yang diterima oleh kawan-kawan seangkatannya yang mengikuti UN 2015.

"Aku lihat di lingkungan sekolah saya semua pada jujur. Kasihan kita semua sudah belajar, menghabiskan uang dan waktu. Saya tidak mau diam saja melihat ini semua. Ibaratnya kita tahu tapi diam dan anggap tidak terjadi apa-apa."

Anak kedua dari empat bersaudara ini mengaku tidak takut dengan banyaknya ancaman yang datang. "Saya tidak depresi, saya cuekin saja. Tapi ibu saya yang khawatir sekarang jadi lebih protektif tidak boleh keluar sendiri," kata penggemar olahraga basket.

Tsaqif merupakan anak dari Arif Wismadi yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Islam Indonesia (UII)  dan Sridayanti. Orangtua, terutama bapaknya, menurut Tsaqif yang paling berperan dalam membentuk dirinya menjadi manusia yang harus jujur.

"Yang mendidik saya adalah bapak, bapak sangat luar biasa mengajarkan kejujuran kepada saya. Pernah waktu kecil saya buang sampah sembarangan oleh bapak dimarahi dan diiminta ambil sampah tersebut dan ditaruh ditempat yang seharusnya. Bapak itu disiplin sampai hal yang paling kecil," tutur alumni SMPN 6 Jogja.

Mengenai apa yang dilakukan olehnya, Tsaqif mengaku mendapat dukungan dari kedua orangtuanya. "Bapak bilang ke saya apa yang saya lakukan sudah benar di mata Tuhan dan negara. Cuma ibu yang masih ketakutan ya karena ada ancaman. Tapi sekarang sudah tidak lagi."

Berencana mengambil jurusan Teknik Perencanaan Kota di UGM, Tsaqif mengaku akan membangun bangsa melalui perencanaan kota yang baik.

"Bukan idealis tapi saya ingin membangun bangsa ini. Saya sangat mencintai bangsa ini dan itu bisa saya lakukan jika saya bisa membuat perencanaa kota yang baik," ujarnya.

Seperti diberitakan, M Tsaqif telah berkirim surat elektronik ke UGM untuk tidak mempertimbangkan nilai UN sama sekali dalam seleksi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.

"Ya benar, memang saya yang kirim surat elektronik itu ke UGM. Awalnya kami di angkatan kami dapat link soal UN, katanya hanya untuk belajar saja. Tapi kok aneh ada semua mata pelajaran dan semua paketnya," kata Tsaqif, Rabu 15 April 2015.

Menurut siswa IPA ini, ia mendapat link tersebut melalui grup sekolahnya. Awalnya ia dan kawan-kawannya hanya mengira itu adalah soal untuk latihan.

Sejumlah siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional.

UN Lancar, Mendikbud Berterima Kasih pada Hacker

Masalah pengaduan UN 2016 turun 50 persen.

img_title
VIVA.co.id
7 April 2016