VIVA.co.id - Kementerian Tenaga Kerja menyatakan, jenazah WNI bernama Kamsiar binti Sahabudin asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat bukan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Pemerintah mensinyalir, jenazah Kamsiar adalah jemaah umroh. Jenazah Kamsiar yang meninggal tanggal 17 Maret 2014 itu ditemukan berada di ruang jenazah Rumah Sakit King Abdul Aziz Jeddah oleh seorang aktivis Kesatuan Aktivis TKI Arab Saudi (PION).
"Jadi kita sudah mengklarifikasi ke atase Tenaga kerja. Jadi almarhumah itu tidak punya hubugan kerja dan tidak melalui PPTKIS," ujar Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Reyna Usman kepada VIVA.co.id, Kamis, 23 April 2015.
Kendati begitu, Reyna mengatakan, jenazah Kamsiar sudah dalam pantauan pemerintah. Namun, pihak rumah sakit membutuhkan dokumen lengkap untuk bisa memulangkan maupun mengebumikan jenazah.
"Itu yang sedang diproses. Sudah menghubungi keluarga tapi masih dalam proses melengkapi dokumen untuk mengambil jenazah," kata Reyna.
Di antara dokumen tersebut adalah kronologi kematian yang bersangkutan dan surat permintaan dari pihak keluarga. "Kemudian kita harus cari kemungkinan misalnya bekerja, siapa yang memberangkatkan, pakai apa, umroh atau haji atau yang lain, jadi buktinya harus ada," ujarnya menjelaskan.
Saat ini, Kemenaker tengah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan juga keluarga untuk memutuskan langkah selanjutnya. "Biasanya kalau keluarga mengizinkan pemakaman di sana (pengurusan dokumen) bisa lebih cepat."
Jenazah Kamsiar binti Sahabudin ditemukan sudah setahun berada di kamar jenazah Rumah Sakit King Abdul Aziz di Jeddah. Dari informasi yang dikumpulkan Kesatuan Aktivis TKI Arab Saudi (PION) tidak disebutkan penyebab kematiannya.
(mus)
