Sumber :
- Capture TvOne
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak membebaskan terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso. Sebab, pembawa heroin seberat 2,62 kilogram itu dianggap korban perdagangan manusia dan mafia narkoba internasional.
Mary Jane sempat mengajukan peninjauan kembali (PK), namun Mahkamah Agung menolaknya. Mary sudah dipindahkan dari Yogyakarta ke Nusakambangan pada Jumat pagi, 24 April 2015. Dia menempati ruang isolasi di Lapas Besi Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Wiranto: Tidak Perlu Ada Evaluasi Hukuman Mati
Mary Jane sempat mengajukan peninjauan kembali (PK), namun Mahkamah Agung menolaknya. Mary sudah dipindahkan dari Yogyakarta ke Nusakambangan pada Jumat pagi, 24 April 2015. Dia menempati ruang isolasi di Lapas Besi Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Melalui surat yang ditulis tangan, Mary Jane meminta pengampunan kepada Presiden Jokowi. Dia yakin, Jokowi memiliki hati nurani dan bijaksana untuk mengambil keputusan yang manusiawi.
Berikut isi surat Mary Jane untuk Presiden Joko Widodo:
Kepada Presiden Joko Widodo
Saya sungguh-sungguh memohon kepada yang mulia, untuk mengampuni saya dari hukuman mati. Saya percaya dan yakin bahwa Bapak punya hati nurani dan sangat bijaksana untuk mengambil keputusan yang manusiawi.
Saya sebagai ibu yang punya dua anak yang masih kecil dan sangat membutuhkan kasih sayang seorang yang mereka cintai.
Bapak yang mulia, saya percaya bahwa Bapak sebagai ayah untuk anak Bapak, bisa merasakan apa yang anak Bapak rasakan kalau anak Bapak yang ada di posisi anak-anak saya, pasti sangat menyakitkan karena mengambil hak anak-anak saya untuk bersama dengan ibu mereka dengan tidak mengabulkan permohonan grasi saya.
Bapak yang mulia, saya percaya sebagai Bapak Negara Indonesia seharusnya Bapak melindung anak-anaknya terutama yang benar-benar tidak bersalah.
Saya sungguh-sungguh mohon selamatkan saya dari hukuman mati dan berikan saya kesempatan untuk bersama dan membesarkan anak-anak saya.
Tuhan selalu memberkati Bapak Presiden Joko Widodo dan seluruh keluarga Bapak.
Lapan Kelas IIA Wirogunan
Jogjakarta, 16 April 2015
Mary Jane Fiesta Veloso
Saya sungguh-sungguh memohon kepada yang mulia, untuk mengampuni saya dari hukuman mati. Saya percaya dan yakin bahwa Bapak punya hati nurani dan sangat bijaksana untuk mengambil keputusan yang manusiawi.
Saya sebagai ibu yang punya dua anak yang masih kecil dan sangat membutuhkan kasih sayang seorang yang mereka cintai.
Bapak yang mulia, saya percaya bahwa Bapak sebagai ayah untuk anak Bapak, bisa merasakan apa yang anak Bapak rasakan kalau anak Bapak yang ada di posisi anak-anak saya, pasti sangat menyakitkan karena mengambil hak anak-anak saya untuk bersama dengan ibu mereka dengan tidak mengabulkan permohonan grasi saya.
Bapak yang mulia, saya percaya sebagai Bapak Negara Indonesia seharusnya Bapak melindung anak-anaknya terutama yang benar-benar tidak bersalah.
Saya sungguh-sungguh mohon selamatkan saya dari hukuman mati dan berikan saya kesempatan untuk bersama dan membesarkan anak-anak saya.
Tuhan selalu memberkati Bapak Presiden Joko Widodo dan seluruh keluarga Bapak.
Lapan Kelas IIA Wirogunan
Jogjakarta, 16 April 2015
Mary Jane Fiesta Veloso
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Melalui surat yang ditulis tangan, Mary Jane meminta pengampunan kepada Presiden Jokowi. Dia yakin, Jokowi memiliki hati nurani dan bijaksana untuk mengambil keputusan yang manusiawi.
