Sakit Jiwa Jadi Senjata Terakhir Rodrigo Bebas Eksekusi Mati

Rodrigo Gularte terpidana mati asal warga Brasil Brazil
Sumber :
  • REUTERS/Handout via Reuters

VIVA.co.id - Tim kuasa hukum terpidana mati asal Brazil, Rodrigo Gularte mulai mencari berbagai bukti agar Rodrigo tak jadi dieksekusi mati.

Salah satu bukti yang akan digunakan tim kuasa hukum sebagai senjata menolak hukuman mati adalah kelainan jiwa yang diderita Rodrigo.

Menurut kuasa hukum yang terdiri dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH Jakarta), dari hasil keterangan dari psikiatri RSUD Cilacap, terpidana didianosa menderita Skizofrenia Paranoid alias gangguan bipoler dan ciri psikotik. Diagnosa itu dikeluarkan tertanggal 11 Februari 2015.

Selain itu, dari hasil Medical Certificate yang dikeluarkan dokter neurologi dan bedah syaraf Ernesto Cichon tanggal 22 Desember 2004, Rodrigo dinyatakan sejak tahun 1982 mengalami kelainan cerebral dysrhythmia.

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datang ke Rumah Prabowo, Surya Paloh Sebut Ada Urusan Pilkada

Hal ini menyebabkannya melakukan perbuatan involunter, seperti tindakan yang agresif, tidak memperhitungkan bahaya dan menunjukkan kurangnya kontrol diri.

Kuasa hukum juga melampirkan hasilĀ  Medical Report yang dibuat oleh Dr. Cezar Roberto de Camargo Morris tertanggal 24 Agustus 2004, juga menyatakan bahwa Rodrigo sudah diperiksa olehnya sejak Mei 1987 atas permintaan keluarga. Gejala menunjukkan bahwa kelainannya disebabkan masalah di dalam keluarga.

Selain hasil keterangan-keterangan tersebut, dalam kode bukti yang lain juga menunjukan bahwa Rodrigo telah mencoba menjalani pengobatan dan terapi di beberapa tempat di Brasil.

Dalam beberapa kode bukti juga memperlihatkan bahwa anggota keluarga Rodrigo yang lain, seperti ibunya (Clarisse Gularte), kakak laki-laki (Cassio Gularte) dan kakak perempuannya (Adriana Gularte) pernah menjalani pemeriksaan psikiater dan menunjukan gejala-gejala kelainan jiwa.

Bukti berikutnya adalah Summary Report Psychological Assisting for Rodrigo Gularte Kusumowardhani Psychological Consultant & Center of Behavioral Studies tanggal 3 November 2014, mempertegas bahwa kondisi Rodrigo tidak stabil, terdapat gangguan depresi ditambah skizofrenia paranoid. Akibatnya, Rodrigo disebut mengalami baik delusi maupun halusinasi.

Bukti baru alias novum itu akan diajukan melalui peninjauan kembali (PK) Pengadilan Negeri Tangerang bersama 22 novum baru. Tim kuasa hukum akan mengajukan PK itu pukul 10.00 WIB, Senin 27 April 2015. (ase)

Viral Pajero Polisi Kabur Usai Tabrak Lari Avanza Warga, Kombes Hadi Ungkap Faktanya
Evakuasi penemuan mayat. (Foto ilustrasi).

Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

Warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, digegerkan oleh aksi dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh MO (64 tahun) terhadap istrinya sendiri, TA.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024