Sumber :
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id
- Dermaga Wijayapura, pintu masuk menuju Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah, dipenuhi warga menjelang pelaksanaan eksekusi terhadap sembilan terpidana mati. Belum ada pengumuman resmi tentang waktu pelaksanaan eksekusi tetapi warga sudah antusias menonton.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id , Dermaga Wijayapura begitu ramai sejak Selasa sore, 28 April 2015. Warga yang datang dari kalangan ibu-ibu, bahkan anak-anak. Mereka rela berdesak untuk melihat lebih dekat situasi di dermaga.
Baca Juga :
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id , Dermaga Wijayapura begitu ramai sejak Selasa sore, 28 April 2015. Warga yang datang dari kalangan ibu-ibu, bahkan anak-anak. Mereka rela berdesak untuk melihat lebih dekat situasi di dermaga.
Respons warga yang antusias melihat situasi jelang eksekusi mati di Nusakambangan, bahkan dimanfaatkan sejumlah pedagang yang menjajakan dagangannya di area dermaga.
Situasi itu pun membuat sejumlah personel polisi yang berjaga di area melakukan penutupan di sejumlah pintu masuk dermaga bagian luar. Kendati demikian, warga tetap memaksa memasuki sejumlah garis batas polisi melalui jalan perkampungan di Wijayapura.
Ida (35), seorang warga Cilacap, mengaku penasaran datang ke Wijayapura untuk mengetahui lebih dekat kesiapan eksekusi mati. Dia sengaja mengajak anak-anaknya tanpa rasa khawatir sedikit pun.
"Penasaran saja, apalagi persiapannya bagus. Banyak polisi," katanya kepada
VIVA.co.id.
Menanggapi perihal eksekusi mati terhadap sejumlah terpidana dalam waktu dekat, dia mengaku sangat mendukung. Sebab, bahaya narkoba sudah sangat mengancam negara.
"Harus dieksekusi mati saja, apalagi warga asing yang memang sengaja merusak generasi bangsa kita, " ujarnya.
Sembilan terpidana mati gelombang dua yang sudah menanti detik-detik terakhir eksekusi yang diprediksi malam nanti, antara lain, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran (warga Australia), Martin Anderson (warga Ghana), Raheem Agbaje Salami (warga Spanyol), Rodrigo Gularte (warga Brasil), Sylvester Obieke Nwolise (warga Nigeria), Okwudili Oyatanzel (warga Nigeria), Zainal Abidin (warga Indonesia), dan Mary Jane Fiesta Veloso (warga Filipina).
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Respons warga yang antusias melihat situasi jelang eksekusi mati di Nusakambangan, bahkan dimanfaatkan sejumlah pedagang yang menjajakan dagangannya di area dermaga.