Jokowi Janjikan Rp100 miliar ke Kepala Daerah

Presiden RI Joko Widodo akan menjadi pembicara di pertemuan G7 di Jepang.
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro
VIVA.co.id -
Presiden: Proyek Kereta Bandara Selesai Sesuai Target 2017
Presiden Joko Widodo akan memberikan tambahan dana hingga Rp100 miliar kepada kepala daerah di setiap kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Tambahan dana itu rencananya baru akan direalisasikan pada 2016.

Jokowi Salat Jumat di Bandara Soekarno-Hatta

Janji ini langsung disambut riuh oleh seluruh kepala daerah yang mengikuti Musrembang di Gedung Bidakara, Jakarta, Rabu 29 April 2015. "Kemungkinan
Fadli Zon dan Fahri Hamzah Puji Jokowi
loh, sudah tepuk tangan," kata Jokowi.

Pemberian dana Rp100 miliar itu bukan tanpa alasan. Sebab, rencananya pada 2016, transfer ke daerah akan ditingkatkan mencapai Rp106 triliun.


Dana itu didapat dari pengurangan dana belanja pemerintah pusat, demi memberikan dana yang lebih banyak ke daerah.


Namun, Jokowi menyampaikan bahwa jika rencana itu benar-benar terlaksana, tidak semua daerah akan mendapatkan Rp100 miliar.


"Artinya, ada yang Rp100 miliar ada yang Rp80 miliar, ada Rp70 miliar, dan mungkin ada yang lebih kecil lagi," kata dia.


Perbedaan jumlah ini, lanjut Jokowi, didasarkan pada beberapa indikator, misalnya tata kelola daerah, hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan, indikator korupsi, pembangunan pendidikan dan infrastruktur, serta luas wilayah dan jumlah penduduk.


"Nantinya, pemberian itu akan dilakukan dalam betuk inpres, dan usulan yang ada semua itu usulan dari daerah, bukan dari kita," jelas Jokowi.


Misalnya, tambah dia, inpres pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan, Inpres Pasar, Inpres Pembangunan Jalan di kabupaten dan kota.


"Inilah saya kira hal-hal yang ingin kita berikan pada daerah," imbuhnya.


Jokowi juga menegaskan bahwa pemberian dana Rp100 miliar ini tidak bersifat permanen. Misalnya, jika 2016 diberikan, belum 2017 juga akan diberikan.


"Mungkin 2017, akan diganti diberikan kepada provinsi, atau dua-duanya kalau anggaran mencukupi," ucapnya.


Jokowi menambahkan, dana ini diberikan, karena dia masih melihat kebanyakan daerah menggunakan APBD hanya untuk belanja aparatur. Sementara itu, belanja pembangunan masih sangat kurang.


"Saya minta kecepatan serapan anggaran betul-betul diperhatikan, karena itulah yang menstimulus pertumbuhan ekonomi di negara kita," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya