Andrew Chan "Bali Nine", Sosok Supel dan Penuh Inspirasi

Foto terakhir Andrew Chan dengan sahabatnya
Sumber :
  • VIVA/Iqbal

VIVA.co.id - Teddy dan Maurin, dua orang sahabat dekat Andrew Chan, terpidana kasus narkoba yang dieksekusi mati tadi malam, menceritakan kesan mereka terhadap sosok Andrew Chan.

Indonesia Jamin Tak Ada Hukuman Mati untuk Jessica

Di mata mereka, Andrew sosok yang sangat baik. Pertemanan mereka berdua dengan Andrew dimulai sejak Andrew ditahan di LP Krobokan tahun 2005.

"Kita saat itu dari gereja sering pelayanan di LP Kerobokan, mulai dari situ kita mengenal sosok Andrew Chan, dia sangat baik, menyenangkan buat semua Napi dan teman-teman lainnya" ujar Maurin sambil terisak kepada VIVA.co.id, Rabu, 29 April 2015.

Maurin menceritakan, sesudah vonis mati dijatuhkan, Andrew sering bercerita kepada teman-temannya tentang bagaimana kondisinya waktu itu. Saat Andrew bercerita, semua teman-teman yang menjenguknya di lapas tak kuasa menahan air mata. Tapi  justru Andrew terlihat kuat dan tabah.

"Dia itu nggak takut mati, nggak takut ditembak mati, dia pernah bilang ke kita, jangan takut sama yang membunuh tubuh, tapi takutlah pada yang membunuh jiwa, kalimat Andrew itu paling saya ingat," kata Maurin.

Teddy juga ikut menganggumi sosok Andrew Chan. Menurutnya, Andrew sangat kuat dan tabah menghadapi hukuman mati. "Kok ada sih yang mau ditembak mati malah memberi kita pencerahan, kalau dia cerita, kita semua justru yang nangis kalau dia bercerita" tutur Teddy.

Setiap bulan, Teddy dan Maurin selalu rutin mengunjungi Lapas Krobokan. Terakhir mereka bertemu Andrew tiga bulan yang lalu, menjelang Andrew dipindahkan ke Lapas Batu Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah untuk diisolasi.

Teddy mengaku punya cerita di balik sosok pria yang lebih dikenal sebagai anggota Bali Nine ini. Di Lapas Kerobokan, Bali, kata Teddy, ada satu tempat yang dikenal mafianya sangat kuat. Karena di tempat itu terdapat kelompok-kelompok preman yang menguasai Lapas.

Tidak sembarang warga binaan bisa mendatangi tempat itu. Mereka takut dipukuli jika sembrono masuk kesana.

"Nah hanya Andrew yang bisa memasuki wilayah itu, padahal dia bukan bagian mereka, itulah saking Andrew itu supel bergaul, semua napi berteman dengan dia, bahkan saya hitung, ada 9 napi yang rela mati menggantikan Andrew, saking baiknya dia kepada yang lain," papar Teddy.

Tak heran ketika Andrew dipindah ke Lapas Nusakambangan, teman-temannya baik di luar maupun di dalam lapas sangat kehilangan.

Di mata sahabatnya, Andrew mulai berubah setelah dua hari ditangkap. Andrew dulu sempat berniat bunuh diri, karena saat ditangkap umurnya baru 21 tahun. Namun segera dia sadar, sejak saat itu dia menekuni imannya, belajar, dan membantu teman-temannya di Lapas.

"Mungkin 200 orang yang terinspirasi dari Andrew Chan di LP Krobokan sana," kata Teddy.

Teddy dan Maurin sengaja datang ke tempat persemayaman Andrew Chan di Rumah Duka Abadi, Jakarta Barat, untuk memberikan penghormatan terakhir. Namun niat keduanya tertahan karena tidak diperbolehkan masuk oleh pihak Rumah Duka atas permintaan Kedubes Australia.

Kini, para sahabat hanya bisa mengenang kebaikan Andrew selama mendekam di Lapas Kerobokan, Bali. Jenazah Andrew Chan dan rekannya Myuran Sukumaran akan diterbangkan ke Australia untuk segera dimakamkan.

Datang ke San Fransisco, Jokowi Disambut Unjuk Rasa
Warga Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran saat masih berada di Bali.

Ibu Mendiang Bali Nine: Pak Jokowi, Anda Begitu Kejam

Menurutnya, nyawa Myuran Sukumaran diambil secara brutal April 2015.

img_title
VIVA.co.id
27 Juli 2016