BNPB: Tim Bantuan Harus Mandiri Jangan Merepotkan Nepal

Ilustrasi Kondisi Base Camp di Gunung Everest Setelah Gempa di Nepal
Sumber :
  • REUTERS/6summitschallenge.com
VIVA.co.id
Padamkan Kebakaran Hutan, BNPB Intensifkan Hujan Buatan
- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, berharap tim bantuan yang dikirim ke Nepal bisa mandiri dan tidak merepotkan negara yang Sabtu lalu diguncang gempa itu.

25 Armada Udara, 20 Ribu Personel Atasi Kebakaran Hutan

"Kita ke sana harus mandiri, tidak boleh membebani, ketersediaan air juga kurang, sehingga di sana harus lakukan upaya," ujar Syamsul, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 April 2015.
Presiden Jokowi Akan Lantik Kepala BNPB yang Baru


Dari pantauan di lokasi, tim evakuasi terdiri atas anggota satuan reaksi cepat (RSC), BNPB, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), dan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) diberangkatkan dengan Boeing A-7306.


Mereka terbang dari Skuadron Udara Lanud Halim Perdanakusuma, dipiloti Letkol Pnb Achmad Zaelani yang sekaligus bertindak sebagai
pilot in command.


"Mereka (Nepal) tidak meminta besar, pelaksanaan tugas selama 14 hari dan bisa diperpanjang lagi. Bantuan tidak hanya dari pemerintah, tapi juga lembaga sosial masyarakat yang peduli untuk membantu," tuturnya.


Badan Nasional Penanggulangan Bencana beserta kementerian dan lembaga mengirim bantuan ke Nepal. Keberangkatan dilakukan dalam dua tahap, pertama pada Rabu, 29 April 2015 sore, dipimpin Direktur Tanggap Darurat, Junjunan Tambunan.


Perlengkapan yang dibawa berupa tenda pengungsi 1 unit seberat 2 ton, tenda posko 3 unit, dan genset 3 unit seberat 0,6 ton. Pada tahap kedua keberangkatan Jumat, 1 Mei 2015 dengan menggunakan 2 pesawat charter Garuda Indonesia, untuk mengangkut personel dan barang bantuan.


Lalu, ada juga pesawat Cardiq Air Boeing 737 untuk mengangkut barang bantuan dan keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta. (art)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya