WNI Direkrut ISIS jadi Algojo di Timur Tengah

Pangdam Siliwangi, Mayjen Dedi Kusnadi (kiri)
Sumber :
  • Pendam III/Siliwangi
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Dedi Kusnadi Thamim menyampaikan informasi dari intelijen terkait warga negara Indonesia yang direkrut jaringan Islam State of Iraq and Syiria (ISIS). Menurut Dedi, beberapa WNI yang direkrut umumnya adalah kalangan masyarakat yang kurang mampu dan frustasi.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

"Sasaran rekrutmen ISIS ini adalah generasi muda serta pengangguran yang frustasi karena tidak mendapatkan pekerjaan, dan orang orang yang suka berperilaku anarki, tawuran dan berbuat keonaran," ujar Mayjen Dedi di Cilegon, Rabu, 29 April 2015.
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai


Yang paling mengejutkan, informasi intelijen itu menyebutkan bahwa WNI yang direkrut jaringan ISIS dijadikan algojo atau orang yang melakukan eksekusi mati terhadap orang-orang yang ditahan ISIS di Timur tengah.


"Disinyalir, orang-orang Indonesia justru ada yang menjadi algojo untuk membunuh orang-orang yang melawan faham yang mereka anut," ujar dia.


Mayjen Dedi menuturkan, tingginya upah menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang untuk bergabung ke ISIS. Karena mereka mendapatkan sumber dana keuangan dengan mudah yaitu dengan melakukan berbagai tindak kejahatan seperti menguasai ladang minyak dan perampokan di kawasan Timur Tengah.


"ISIS itu membayar upah anggota yang berhasil direkrut itu tinggi sekali, yaitu sekitar 1.500 dolar Amerika," papar mantan Asops KSAD ini.


Lebih lanjut Pangdam mengingatkan bahwa ISIS, kini sudah merambah ke kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. ISIS merekrut orang Indonesia agar mereka bisa berkembang di Indonesia. Oleh sebab itu, dia mengimbau seluruh masyarakat tetap waspada terhadap gerakal radikal yang muncul di tengah-tengah masyarakat.


"Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai jaringan ini. Dan tidak segan-segan untuk menyampaikan kabar kepada TNI atau Polri ketika ada gerakan atau kelompok yang dicurigai di tengah masyarakat," imbaunya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya