Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Komite Aksi Perempuan (KAP) berjanji akan memberikan kumpulan catatan hitam para buruh perempuan Indonesia ke Presiden Joko Widodo pada Jumat 1 Mei 2015.
KAP menuding pemerintahan belum mampu menyelesaikan persoalan yang menimpa para buruh perempuan. Jikapun ada tindakan, itu punĀ cenderung reaktif sesaat dan belum menyentuh akar persoalan.
Baca Juga :
Di PHK, Buruh Jepang Gantung Diri
KAP menuding pemerintahan belum mampu menyelesaikan persoalan yang menimpa para buruh perempuan. Jikapun ada tindakan, itu punĀ cenderung reaktif sesaat dan belum menyentuh akar persoalan.
"Catatan hitam buruh perempuan ini akan kami bawa dalam aksi May Day, 1 Mei 2015, di Bundaran Hotel Indonesia menuju istana," ujar salah seorang anggota KAP Dian Novita dalam konfrensi pers di Komnas Perempuan di Jalan Latuharhary Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 30 April 2015.
Secara umum, KAP telah merangkum sejumlah kasus yang menimpa buruh perempuan, catatan hitam buruh perempuan tersebut diantaranya adalah, pertama, persoalan serius yang banyak menimpa para buruh migran di luar negeri. Kedua, terganjalnya RUU PRT dalam Prolegnas 2015 menunjukkan pemerintah yang tidak menunjukkan komitmennya terhadap PRT di Indonesia dan yang bekerja di luar negeri.
Selanjutnya, ketiga, perempuan petani yang terancam kehilangan lahan produktifnya karena keberadaan pertambangan yang merusak lingkungan. Keempat, buruh perempuan di pabrik yang banyak mendapatkan pelecehan seksual ketika bekerja.
Dan kelima, buruh perempuan di media yang harus berjuang keras menegakkan etika dan independensi di ruang redaksi karena sejumlah media yang digunakan pemiliknya untuk berpolitik.
"Kami akan menuntut pemerintah menghormati CEDAW (Convention of the Elimination of all forms of Discrimination Against Women) serta semua UU dan ratifikasi yang terimplementasi dalam gerakan non-diskriminasi dan non kekerasan terhadap buruh perempuan," ujar Dian.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Catatan hitam buruh perempuan ini akan kami bawa dalam aksi May Day, 1 Mei 2015, di Bundaran Hotel Indonesia menuju istana," ujar salah seorang anggota KAP Dian Novita dalam konfrensi pers di Komnas Perempuan di Jalan Latuharhary Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 30 April 2015.