UN Berbasis Komputer Masih Dianggap Banyak Kendala

Sumber :
  • ANTARA/ M Agung Rajasa

VIVA.co.id - Kepala Sekolah SMPN 73 Jakarta, Sukirman, mengakui sekolah yang ia pimpin memang tidak tawari untuk menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) dengan metode berbasis komputer atau Computer Base Test (CBT).

"Kita memang tidak ditawari, Andai kata pun disuruh saya menolak. Karena takut kalau listriknya mati, dan sistem shiftnya dan banyak kendala lain," kata Kepala Sekolah SMPN 73 Jakarta, Sukirman, Jl. Tebet Timur II, Jakarta Selatan, 4 April 2015.

Masalah ketersediaan Komputer merupakan kendala utama sehingga ketua Panitia Sub Rayon 12 ini juga menyatakan ketidaksiapan sekolahnya untuk menyelenggarakan UN dengan Sistem Komputer.

"Sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) Biaya Operasional (BOP) Sekolah. Kita boleh beli komputer hanya 1 unit dalam setahun. Untuk 80 komputer, berarti 80 tahun lagi bisa menyelenggarakan UN sistem komputer," ujar dia.

Dua Anggota Geng Hello Kitty Jalani UN di Lapas Wirogunan

Sebelumnya Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah, Anies Baswedan, mengatakan pada pelaksanaan UN tingkat SMP tahun ini, sebanyak 42 SMP siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

"UNBK atau Computer Base Test (CBT) digelar di 15 provinsi dan dua sekolah Indonesia di luar negeri. Total ada 42 Sekolah yang telah siap melaksanakan UNBK dan melibatkan 9.252 siswa," kata Anies.

Seperti diketahui, sebanyak 1.323 SMP di Jakarta yang mengikuti UN yang digelar mulai tanggal 4-7 Mei 2015. UN tingkat SMP ini diikuti 144.174 orang siswa.

Materi yang akan diujikan antara lain Bahasa Indonesia (Senin, 4 Mei), Matematika (5 Mei), Bahasa Inggris (6 Mei, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada 7 Mei.

Demi Ujian Nasional Online, Sekolah Siapkan Genset
Anies Baswedan saat menjabat Mendikbud mengunjungi SDN 01 Lebak Bulus

Penerapan Ujian Nasional Berbasis Komputer Melonjak

Surabaya dan DI Yogyakarta terbanyak memakai UNBK.

img_title
VIVA.co.id
2 April 2016