Seri Walisanga: Sunan Gunung Jati dan Asal-usul Palembang

Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko
VIVA.co.id
- Sunan Gunung Jati diusir dari daratan Cina. Sunan Gunung Jati menurut, hari itu juga ia pamit pulau ke Pulau Jawa. Namun puteri Ong Tien ternyata terlanjur jatuh cinta kepada Sunan Gunung Jati, maka dia minta kepada ayahnya agar diperbolehkan menyusul Sunan Gunung Jati ke Jawa.


Kaisar Hong Gie akhirnya mengizinkan puterinya menyusul Sunan Gunung Jati. Puteri Ong Tien dibekali harta benda dan barang-barang berharga lainnya seperti bokor, guci emas, dan permata. Puteri cantik itu dikawal oleh tiga orang pembesar kerajaan yaitu Pai Li bang seorang menteri negara. Lie Guan Chang dan Lie Guan Hien. Pai Li Bang adalah salah seorang murid Sunan Gunung Jati tatkala beliau berdakwah di Cina.


Dalam pelayarannya ke Pulau Jawa, mereka singgah di kadipaten Sriwijaya. Begitu mereka datang para penduduk menyambutnya dengan meriah sekali. Mereka merasa heran.

Bung Karno ke AS, Jadi Tamu Spesial Dijemput Pesawat Mewah

“Ada apa ini?” Pai Li Bang bertanya kepada tetua masyarakat Sriwijaya.
Misteri Arca Raksasa dan Lukisan Nyi Roro Kidul


Legenda Bayi yang Dibuang di Laut
Tetua masyarakat balik bertanya. “Siapa yang bernama Pai Li Bang?”

“Saya sendiri,” jawab Pai Li Bang.


Kontan Pai Li Bang digotong penduduk di atas tandu. Dielu-elukan sebagai pemimpin besar. Dia dibawa ke istana Kadipaten Sriwijaya.


Setelah duduk dikursi Adipati, Pai Li Bang bertanya, “Sebenarnya apa yang terjadi?”


Tetua masyarakat itu menerangkan. Bahwa adipati Ario Damar selaku pemegang kekuasaan Sriwijaya telah meninggal dunia. Penduduk merasa bingung mencari penggantinya, karena putera Ario Damar sudah menetap di Pulau Jawa, yaitu Raden Fatah dan Raden Hasan.


Dalam kebingungan itulah muncul Sunan Gunung Jati, beliau berpesan bahwa sebentar lagi akan datang rombongan muridnya dari negeri Cina, namanya Pai Li Bang. Muridnya itulah yang pantas menjadi pengganti Ario Damar. Sebab muridnya itu adalah seorang menteri negara di negeri Cina.


Setelah berpesan begitu Sunan Gunung Jati meneruskan pelayarannya ke Pulau Jawa. Pai Li Bang memang muridnya. Dia semakin kagum dengan gurunya yang ternyata mengetahui sebelum kejadian, tahu kalau dia bakal menyusul ke Pulau Jawa. Pai Li Bang tidak menolak keinginan gurunya, dia bersedia menjadi adipati Sriwijaya.


Dalam pemerintahannya Sriwijaya maju pesat sebagai kadipaten yang paling makmur dan aman. Setelah Pai Li Bang meninggal dunia maka nama kadipaten Sriwijaya diganti menjadi nama kadipaten Pai Li Bang, dalam perkembangannya karena proses pengucapan lidah orang Sriwijaya maka lama kelamaan kadipaten itu lebih dikenal dengan sebutan Palembang hingga sekarang.


Sementara itu puteri Ong Tien meneruskan pelayarannya hingga ke Pulau Jawa. Sampai di Cirebon dia mencari Sunan Gunung Jati, tapi Sunan Gunung Jati sedang berada di Luragung. Puteri itupun menyusulnya.


Pernikahan antara puteri Ong Tien denga Sunan Gunung Jati terjadi pada tahun 1481, tapi sayang pada tahun 1485 puteri Ong Tien meninggal dunia.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya