Gunung Karangetang Belum Stabil, Warga Diminta Tetap Waspada

Gunung Karangetang di Sulawesi Utara
Sumber :
  • Istimewa PVMBG
VIVA.co.id
Erupsi Gunung Dukono, 12 Desa Terpapar Abu Vulkanik
– Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, diminta tetap waspada karena aktivitas Gunung Karangetang di kabupetan itu belum stabil.

Dukono Erupsi, Penutupan Bandara Gamarmalamo Diperpanjang

Aktivitas Gunung Karangetang meningkat pada Kamis lalu. Gunung itu mengeluarkan awan panas dan abu vulkanik. Ratusan warga Kelurahan Bebali, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Sitaro, mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Erupsi Gamalama Berlanjut, Penumpang Tertahan di Bandara


“Terpantau melalui seismograf belum stabil. Tadi pagi sekitar pukul 07.00 WITA kondisi di atas gunung sangat baik, tapi pukul 08.00 WITA, gunung kembali erupsi,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Karangetang, Yudi Tatipang, kepada
VIVA.co.id
dari Manado, Jumat, 8 Mei 2015.


Menurut Yudi, Gunung Karangetang kini mengalami peningkatan aktivitas namun statusnya masih berada pada level III atau siaga.


Pembentukan awan panas sempat terjadi sehingga Pos Pemantau merekomendasikan Pemerintah untuk mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mengingatkan warga agar tetap waspada. Sebab secara visual data seismograf, luncuran lava dari ujung leleran masih terjadi, mengarah ke Kali Batu Awang dengan jarak luncuran sekira 2.200 meter.


Sejauh ini, kata Yudi, belum ada korban jiwa karena koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, pemerintah Kecamatan Siau Timur dan Kelurahan Bebali berjalan lancar.


“Kami memang terbiasa menghadapi situasi begini. Meski sinyal telepon
ngadat
(bermasalah) sepekan terakhir ini, tapi puji Tuhan, koordinasi masih tetap jalan,” ujarnya.


Abed Anthoni, warga Bebali, mengatakan masyarakat memilih kembali ke rumah dari pengungsian karena pada Kamis malam terjadi dua peristiwa pencurian. Mereka cemas rumahnya jadi dijarah maling.


“Ada rumah warga yang dimasuki orang tak dikenal dan memboyong barang-barang berharga. Kasihan, saat situasi begini ada yang memanfaatkan mencuri barang berharga. Makanya, sejak pagi tadi warga terlebih laki-laki memilih kembali ke rumah sambil tetap waspada dengan kondisi Gunung,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya