Sejumlah Wanita Cantik dalam Kehidupan Bung Karno

Patung Soekarno
Sumber :

VIVA.co.id - Bung Karno diketahui sejak muda banyak dikelilingi wanita cantik. Sejak remaja, Bung Karno telah menjadi idola gadis-gadis.

Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol

Pengalamanya dalam bercinta diuraikan Bung karno dalam buku biografinya Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat  yang ditulis oleh Cindy Adams.

Kisah cinta Soekarno dimulai ketika berusia 14 tahun. Saat itu, dia jatuh cinta pada Rika Meelhuysen. Rika merupakan gadis Belanda yang pertama kali dipacari oleh Soekarno. Gadis ini pulalah yang pertama kali dicium oleh Soekarno. Sebab kecintaannya yang begitu besar, Soekarno sampai rela membawakan buku-buku Rika. Tidak hanya itu, Soekarno juga dengan sengaja sering berjalan di depan rumah Rika agar dapat melihat wajah “bidadarinya” itu.

Pejabat Hingga Artis Hadiri Ulang Tahun Guruh Soekarnoputra

Selain Rika, Soekarno juga pernah menjalin tali kasih dengan Pauline Gobee, Laura, dan Mien Hessels. Saat Mien Hessels hadir dalam kehidupan Soekarno, maka hilanglah memori Soekarno terhadap semua gadis Belanda yang dulu pernah dicintainya. Saat itu, hanya Mien Hessels bidadari yang mampu menguasai hati seorang Soekarno kecil yang baru berusia 18 tahun.

Keinginan yang begitu kuat dari dalam diri Soekarno telah membuatnya berniat untuk menikahi Mien Hessels. Dengan mengenakan pakaian terbaik dan bersepatu, Soekarno memberanikan diri menghadap tuan Hessels untuk melamar Mien Hessels, putrinya.

Kisah Bung Karno Kelabui Jepang Lewat Pidato

“Tuan… Kalau tuan tidak berkeberatan, saya ingin minta anak tuan…” kata Soekarno. “Kamu? Inlander kotor, seperti kamu?” sembur tuan Hessels, “Kenapa kamu berani-beraninya mendekati anakku? Keluar, kamu… Binatang kotor!!! Keluar !!!”

Soekarno sakit hati mendengar perkataan tuan Hessels. Suatu caci-maki yang 23 tahun kemudian, yaitu tahun 1942, disyukuri Soekarno, saat ia secara tak sengaja bertemu Mien Hessels yang sudah berubah layaknya tukang sihir, tua, gemuk, jelek, kotor, dan badannya tidak terpelihara dengan baik.

Di dalam buku Bung Karno: Perginya seorang Kekasih, Suamiku, dan Kebanggaanku diceritakan tentang “kisah cinta” Bung Karno dengan Yurike Sanger, Kartini Manoppo, Baby Huwae (Lukita Purnamasari), Inggit, Fatmawati, Haryati, Utari, Ratna Sari Dewi.

Sifat romantis Bung Karno tampak pada salah satu surat cinta yang ditujukan untuk Yurike Sanger:

Yury,

I came to you today, but you were out (to Wisma Shell?) I came only to say “I love you”.

Yours
Soekarno

Dalam wawancara yang dilakukan Cindy Adams, penulis biografinya, dengan terang-terangan Soekarno mengatakan, ”I’m a very physical man. I must have sex everyday.“

Pada Bambang Widjanarko, orang yang pernah 8 tahun menjadi ajudannya, Bung Karno berujar, “Ya, aku senang melihat wanita cantik. Aku akan merasa lebih berdosa bila berpura-pura dengan mengatakan tidak atau bersikap seakan tidak senang. Berpura-pura seperti itu namanya munafik dan aku tidak mau munafik.”

Roso Daras dalam buku Soekarno, Serpihan Sejarah yang Tercecer menulis, tercatat ada 9 orang wanita yang pernah dinikahinya. Sampai akhir hidupnya, beberapa telah berstatus sebagai mantan istri dan beberapa lagi masih menjadi istri yang sah. Siti Utari Tjokroaminoto, Inggit Ganarsih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manopo, Naoko Nemoto yang kemudian berganti nama menjadi Ratnasari Dewi, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar, demikian nama kesembilan bunga hati Soekarno.

Cinta memang buta, ia juga tak kenal usia, demikianlah faktanya yang terjadi dengan cinta Soekarno. Mulai dari yang lebih tua darinya 15 tahun (Inggit Ganarsih) hingga yang lebih muda 46 tahun (Heldy Djafar), semua telah jatuh dalam pelukan Soekarno.
 
Surat cinta, rayuan, dan sikap gentleman khas Soekarno menjadi hal yang masih dapat dikenang oleh istri dan mantan istrinya. Kendati beberapa di antaranya sudah bercerai dan menikah lagi dengan pria lain, mereka masih fasih membahasakan kembali sederetan kata indah yang pernah ditulis dan diucapkan oleh Soekarno.

Banyak gelar yang akhirnya orang sandangkan pada Soekarno menyangkut keahliannya yang satu ini, di antaranya Arjuna, Casanova Cinta, dan Don Juan, sedangkan dari pengagumnya di luar negeri ia dijuluki A Great Lover. Sepak terjangnya memang telah sampai menjadi sorotan dunia, pers barat bahkan dengan sinis menyebutnya ”Le Grand Seducteur – tidak bisa melihat rok wanita tanpa bernafsu”.

Nama Inggit Garnarsih yang Soekarno sendiri sebut sebagai Srikandi Indonesia di depan khalayak ramai pada waktu Kongres Indonesia Raya di Surabaya tahun 1931, dan Fatmawati sang penjahit bendera pusaka Indonesia.

Ratna Sari Dewi dalam buku Bung Karno Bapakku, Guruku, Sahabatku, Pemimpinku: Kenangan 100 Tahun Bung Karno, menyatakan bahwa sesungguhnya Soekarno adalah seorang pahlawan sejati yang hanya mencintai negara dan bangsanya.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya