PBB Data para Migran yang Terdampar di Aceh

Petugas imigrasi (Ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zulkarnaini
VIVA.co.id
Menkumham: Indonesia Kewalahan Hadapi Imigran
- Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk urusan pengungsi (UNHCR) bersama
International Organization for Migration
Komisi IX Minta Menaker Lebih Giat dan Pro Terhadap Buruh
(IOM) dan Imigrasi Kota Lhokseumawe mulai mendata para imigran asal Bangladesh dan Myanmar.
Kapal Terbalik, Lima Migran Tenggelam di Yunani

Public Information Officer UNHCR, Mitra Salima Suryono mengatakan, pihaknya sudah mulai mengidentifikasi nama-nama para imigran dan asal negara mereka, proses ini membutuhkan waktu yang cukup panjang.


"Ini masih tahap mendata nama-nama para imigran, kami belum bisa mendapat informasi lebih jauh tentang mereka, ini prosesnya sedikit panjang," kata Mitra Salima Suryono.


Pendataan yang dilakukan sejak Rabu 13 Mei 2015 itu diketahui, ternyata dari beberapa migran ada yang memiliki kartu identitasnya. Sejumlah imigran mengantongi kartu identitas yang dikeluarkan Pemerintah Burma. Sedangkan beberapa imigran yang lainnya memegang kartu pengungsi yang pernah dikeluarkan UNHCR.


"Ada diantara mereka yang punya kartu identitas dan juga yang masih memiliki kartu sebagai pengungsi," ujar Mitra.


Hasil pendataan ini, kata Mitra, menjadi acuan bagi UNHCR untuk menyikapi kasus imigran Rohingya dan Bangladesh, termasuk kemungkinan penempatan imigran ke negara ketiga yang memberikan suaka politik.


Sebanyak 582 imigran asal Banglades dan Myanmar tersebut terdampar di Aceh Utara kini sudah direlokasi ke TPI Kuala Cangkoi, Lapang, Kecamatan Tanah Pasir, yang berjarak sekitar 16 kilometer dari GOR Lhoksukon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya