Sumber :
- VIVA/Agus Rahmat
VIVA.co.id
- Paulus Saronggean, seorang warga Papua Barat, tiba-tiba berteriak di pagar Istana, tepatnya di belakang Istana Negara, Jumat 15 Mei 2015.
Paulus yang datang seorang diri, ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Dengan secarik kertas yang dibentangkan, Paulus menagih janji Presiden untuk mensejahterakan rakyat Papua.
Baca Juga :
Antisipasi Kepadatan, KRL Tambah Petugas Tiket
Paulus yang datang seorang diri, ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Dengan secarik kertas yang dibentangkan, Paulus menagih janji Presiden untuk mensejahterakan rakyat Papua.
Para wartawan yang biasa menunggu para menteri dan tamu Presiden di pelataran belakang Istana Negara, dikagetkan dengan teriakan kencang Paulus.
"Kesehatan gratis, pendidikan gratis, itu yang kami tuntut," kata Paulus.
Dia memaksa ingin bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Karena dia menilai, pembangunan bukan soal membangun jembatan atau gedung, tapi rakyatnya. Khususnya rakyat Papua yang sampai saat ini belum merasakan kesejahteraan.
"Kami minta bukti nyata, bukan jembatan. Tapi orang Papua-nya yang dibangun," kata Paulus.
Paulus juga mempersoalkan dana otonomi khusus (otsus) Papua yang berjumlah triliunan rupiah itu. "Dana otsus di kemanakan sampai hari ini?" teriak Paulus.
Dia berjanji tidak akan meninggalkan Istana sebelum Presiden Jokowi menemuinya. Dia mengancam akan tidur di pinggir pagar Istana. "Saya akan tidur di pagar Istana Presiden. Saya siap diapakan saja," katanya.
Sekitar lima menit berorasi seorang diri, Paulus langsung digiring pihak keamanan Istana untuk masuk melalui pintu sebelah barat atau melalui Sekretariat Negara. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Para wartawan yang biasa menunggu para menteri dan tamu Presiden di pelataran belakang Istana Negara, dikagetkan dengan teriakan kencang Paulus.