Sumber :
- VIVA.co.id/Zulkarnaini
VIVA.co.id
- Para imigran asal Myanmar dan Bangladesh mulai diserang penyakit di kamp penampungan sementara di Desa Kuala Cangkoy, Lapang, Aceh Utara. Beberapa di antaranya sudah dirujuk ke RSU Cut Mutia, Aceh Utara.
Pantauan
VIVA.co.id , para imigran mendatangi pos medis yang difasilitasi oleh lembaga PBB
Baca Juga :
Menkumham: Indonesia Kewalahan Hadapi Imigran
Baca Juga :
Kapal Terbalik, Lima Migran Tenggelam di Yunani
Pantauan
Baca Juga :
Yunani akan Kirim Kembali Migran ke Turki
International Organization for Migration
(IOM). Sedikitnya 10 para imigran dirawat di kamp tersebut dan 11 harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Cut Mutia.
dr. Weldi Junaidi, Koordinator paramedis di penampungan TPI Kuala Cangkoi menyebutkan, para imigran mengeluhkan mual, maag, dehidrasi, diare dan batuk, bahkan beberapa di antaranya mulai terserang penyakit cacar.
“Kondisi mereka sangat lemah, karena kurang makan selama di kapal, saat ini ada yang dirawat di kamp karena hanya demam biasa, yang sudah agak parah dirujuk ke Rumah Sakit Cut Mutia,” kata Weldi, Jumat, 15 Mei 2015.
Yang dirawat di rumah sakit yang menderita miningitis (menyebabkan lumpuh layu), nyeri perut hebat dan virus cacar.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menyalurkan obat-obatan kepada para imigran yang sedang berada di kamp penampungan sementara tersebut. "Kebutuhan obat-obatan cukup untuk tiga hari ke depan," kata dr. Weldi Junaidi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
International Organization for Migration