- ANTARA FOTO/Dewi Fajriani
VIVA.co.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, mengumumkan hasil Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, Jumat, 15 Mei 2015. Dari hasil pelaksanaan UN 2015, Kemendikbud membuat Indeks Integritas Ujian Nasional per provinsi.
Dari Indeks tersebut, terdapat 7 provinsi yang memiliki tingkat kejujuran paling tinggi, atau paling sedikit ditemukan kecurangan dalam pelaksanaan UN tahun 2015.
"Paling tinggi itu DIY, Bangka Belitung, Kaltara (Kalimantan Utara), Bengkulu, Kepulauan Riau, Gorontalo dan NTT, di mana presentase kecurangannya di bawah 20 persen," kata Anies dalam konferensi pers di Kemendikbud, Jakarta.
Dalam Indeks tersebut juga ditemukan sejumlah provinsi yang tingkat kecurangannya mencapai lebih dari 80 persen, atau dengan kata lain, Indeks Integritas UN-nya paling rendah.
Sayangnya, Menteri Anies belum mau mengumumkan nama-nama provinsi yang terindikasi Indeks Integritas UN tahun 2015 paling rendah, atau banyak ditemukan kecurangan.
"Untuk saat ini kami belum mengumumkan nama-nama provinsinya, karena
kami akan memberitahukan terlebih dahulu kepada para pemimpin daerah," ujar Anies.
Sebelumnya, Anies Baswedan secara bertahap mengumumkan perolehan hasil Ujian Nasional tingkat SMA dan sederajat tahun 2015.
Dalam data yang diberikan oleh Kemedikbud, rata-rata nilai di tahun 2015 memang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, baik itu sekolah negeri ataupun swasta. Jika di 2014 nilai rata-rata keseluruhannya adalah 61,00, maka di tahun ini meningkat menjadi 61,29 atau 61,3.
"Secara nasional, rata-rata nilai Ujian Nasional naik 0,3 poin menjadi 61,3. Artinya kekhawatiran bahwa nilai Ujian Nasional akan jatuh saat UN tidak lagi menjadi syarat kelulusan tidak terbukti. Kondisi ini jelas lebih baik dari pada tahun 2014," kata Anies.
Blusukan di Mampang, Sandi Dicegat Kiai Berjubah
Sandi tampak terkejut.
