Sumber :
- VIVA.co.id/ Dwi Royanto
VIVA.co.id
- Kepolisian Daerah Jawa Tengah memastikan penyebab kebakaran pasar Johar Semarang akibat hubungan arus pendek atau korsleting listrik. Itulah hasil penelitian Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Semarang yang telah melakukan penyelidikan selama beberapa hari.
Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Nur Ali menyatakan, kebakaran di pasar tradisional pada Sabtu, 9 Mei 2015, lalu karena korsleting listrik di lantai 1, tepatnya di pasar bagian depan.
Baca Juga :
Cerita Asep, Temukan Granat Aktif Malah Dicuci
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang butuh tiga hari untuk menjinakkan api yang menghanguskan pasar yang pernah dinobatkan sebagai pasar terindah se-Asia Tenggara itu. "Tidak ada unsur kesengajaan," imbuh Nur Ali.
Sementara itu, Kepala Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang, Kombes Pol Setiani Dwi Astuti menyatakan telah melakukan kajian terkait penyebab kebaran pasar sejak Senin, 11 Mei 2015 lalu. Tim langsung mengambil sejumlah bukti di salah satu kios di lantai 1 yang diduga titik awal kebakaran.
Barang bukti itu antara lain; alat MCB, kabel-kabel bekas terbakar, steker listrik dan abu sisa kebakaran. Alhasil, pihaknya menemukan penyebab kebakaran berasal dari lantai satu pasar pakaian. Di mana ada salah satu stop kontak dan stekker dalam keadaan longgar.
"Stop kontak yang longgar dengan steker itu karena korsleting," ujar dia.
Kebakaran pasar Johar Semarang Sabtu malam terjadi sekira pukul 20.45 WIB. Akibat kebakaran tersebut sebanyak 4.719 pedagang kehilangan kios tempat berdagangnya. Meski tak menyebabkan korban jiwa, akan tetapi kerugian ditaksir mencapai Rp376 miliar.
Kini baik pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Semarang tengah menyiapkan pasar darurat kepada ribuan pedagang terdampak kebakaran. Pasar darurat yang direncanakan bertempat di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) itu dianggarkan menghabiskan biaya Rp 21 miliar.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, Kepala Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang, Kombes Pol Setiani Dwi Astuti menyatakan telah melakukan kajian terkait penyebab kebaran pasar sejak Senin, 11 Mei 2015 lalu. Tim langsung mengambil sejumlah bukti di salah satu kios di lantai 1 yang diduga titik awal kebakaran.