Sumber :
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA.co.id
- Kejaksaan Agung mengaku terus berupaya untuk mengejar para koruptor yang hingga kini masih dinyatakan buron ke luar negeri. Salah satu koruptor yang masih terus diburu adalah terpidana kasus korupsi cesie Bank Bali, Joko Tjandra.
Jaksa Agung, H.M Prasetyo yang ditemui di Gedung Kejaksaan Agung di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat, 15 Mei 2015 mengatakan pihaknya masih terus melakukan berbagai pendekatan agar bisa menyeret pulang para koruptor. Joko sendiri, saat ini diduga berada di Papua Nugini dan telah menjadi warga negara di sana.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Jaksa Agung, H.M Prasetyo yang ditemui di Gedung Kejaksaan Agung di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat, 15 Mei 2015 mengatakan pihaknya masih terus melakukan berbagai pendekatan agar bisa menyeret pulang para koruptor. Joko sendiri, saat ini diduga berada di Papua Nugini dan telah menjadi warga negara di sana.
Baca Juga :
Terima Kunjungan LBBP Jepang, Menaker Berharap Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Jepang Meningkat
"Kami masih melakukan pendekatan-pendekatan," kata Prasetyo.
Dia melanjutkan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengejar para buronan yang kabur ke luar negeri. Dua di antaranya melalui perjanjian ekstradisi dengan negara di mana para buronan itu bermukim dan mutual legal assistance.
"Kami mempunyai perjanjian ekstradisi atau melalui cara mutual legal assistance. Itu semua akan kita lakukan,” Prasetyo menambahkan.
Dalam kunjungan Presiden Joko Widodo pada Senin kemarin ke Papua Nugini, tiba-tiba mantan Gubernur DKI Jakarta itu dihampiri oleh adik Djoko, Sangkara Tjandara dan seorang kerabatnya. Padahal, saat itu tengah digelar jamuan kenegaraan bersama Perdana Menteri Papua Nugini, Peter Charles Paire O'Neill di Gedung Parlemen di Port Moresby.
Hingga kini, belum diketahui apa maksud dan tujuan Sangkara menemui Jokowi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami masih melakukan pendekatan-pendekatan," kata Prasetyo.
