Irit Plastik, Selamatkan Bumi

Ilustrasi pengais sampah.
Sumber :
  • ANTARA/Aditya Pradana Putra
VIVA.co.id
'Restorasi Gambut di Kawasan Budidaya Perlu Dikaji'
-
Young on Top Campus
Aplikasi Picture This, Cara Peduli Lingkungan Melalui Foto
(YOT) kembali mengingatkan masyarakat tentang pentingnya diet kantong plastik. Bekerja sama dengan gerakan Indonesia Diet Kantong plastik (GIDKP) dan ASEAN Reusable Bag Campaigne
Teliti Ekosistem Bekas Tambang, Indocement Rogoh Rp518 Juta
(ARBC), YOT menggelar gerakan tanpa kantong plastik.

Pada acara yang dimulai sejak 12 Mei kemarin, YOT mengajak generasi muda untuk terbiasa mengurangi pemakaian kantong plastik. Salah satunya dengan menggunakan kembali kantong plastik atau mendaur ulangnya.


“Body Shop sudah bekerja sama dengan GIDKP untuk menerapkan gerakan #Pay4Plastic di toko Body Shop. Untuk kantor Body Shop sudah melarang karyawannya untuk menggunakan plastik dan styrofoam," ujar Rika Anggraini, perwakilan dari The Body Shop.


Rahyang Nusantara selaku perwakilan dari Diet Kantong Plastik turut menyampaikan kekhawatirannya akan banyaknya sampah plastik yang tidak hanya membahayakan lingkungan, namun juga makhluk hidup.


"Sampah plastik yang dimakan oleh hewan-hewan akan memberi dampak buruk pula bagi manusia yang mengonsumsi daging-dagingan," kata Rahyang.


Sementara, Ranitya Nurlita selaku perwakilan
ASEAN Reusable Bag Campaign
menyampaikan, “Melalui ASEAN
Reusable Bag Campaign
(ARBC) telah bekerja sama dengan beberapa negara di ASEAN untuk melakukan kampanye anti plastik.”


Gracia Paramitha selaku perwakilan dari UNEP pun melakukan interaksi dengan peserta dengan simulasi yang menunjukkan bahwa plastik dan setiap hal di dunia termasuk manusia selalu memiliki nilai untuk dipergunakan kembali.


Pertengahan Februari lalu sebuah studi yang dirilis Jurnal Science memperkirakan populasi Cina yang padat mengakibatkan terbuangnya 1,3 sampai 3,5 juta metrik ton plastik ke laut setiap tahun. Delapan dari 10 penyumbang sampah plastik berasal dari Asia; yaitu Indonesia, Filipina, Vietnam, Sri Lanka, Thailand, Malaysia dan Bangladesh. Penelitian itu memperkirakan 4,8 sampai 12,7 juta metrik ton plastik berakhir di laut pada tahun 2010. (one)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya