Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id - Pemerintah telah membubarkan anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Trading Energy Limited (Petral). Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, mengibaratkan pembubaran ini seperti membakar sarang tawon.
"Kita bakar (sarangnya-red), lalu tawonnya rusuh. Ada yang kabur, marah-marah, dan lainnya. Saya pernah bilang ke teman-teman istana, di sana ada (mafia-red)," kata Faisal dalam diskusi Energi Kita bersama Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas di Bumbu Desa Cikini, Jakarta, Minggu, 17 Mei 2015.
Faisal juga menduga adanya upaya untuk menurunkan Sudirman Said dari jabatannya sebagai Menteri ESDM. Kata Faisal, para mafia ini membuat seolah-olah Sudirman tak mampu menjalankan pekerjaannya.
Baca Juga :
Bakrie Dapat Proyek Rp1,4 Triliun di Blok Madura
"Menurut saya, (mereka) ingin menunjukkan seolah Menteri ESDM, Sudirman Said tidak mampu me-manage. (Mafia -red) menciptakan kekacauan dan target reshuffle kelihatan banget," ujar ekonom Universitas Indonesia itu.
Selain itu, Faisal juga mengungkapkan alasan keengganannya membuka nama para mafia migas. Alasannya ia tidak berhak menangkap dan mengumumkan nama mafia migas.
"Ini di jalur hukum. Jadi, tidak boleh memfitnah. Kami kan memetakan. Jadi, kami memastikan bagaimana mafia tidak bergerak dengan leluasa dengan memagari dan menguras 'akuarium'," ucapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ini di jalur hukum. Jadi, tidak boleh memfitnah. Kami kan memetakan. Jadi, kami memastikan bagaimana mafia tidak bergerak dengan leluasa dengan memagari dan menguras 'akuarium'," ucapnya.