- ANTARA/Novrian Arbi
VIVA.co.id - Setelah 14 hari masa tanggap darurat, proses pencarian dua korban longsor yang masih tertimbun di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, resmi dihentikan, Selasa 19 Mei 2015. Penghentian proses evakuasi tersebut ditandai dengan pelaksanaan salat ghaib.
Tim evakuasi beserta keluarga korban serta relawan, unsur pemerintahan desa, kecamatan, staf TNI, dan staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBP) Kabupaten Bandung, kemudian melakukan tabur bunga sekitar pukul 11.00 WIB.
"Hari ini adalah hari ke-15 sejak peristiwa longsor terjadi. Tim gabungan yang berada di lapangan sudah bekerja sangat maksimal, tapi kita hanya bisa berusaha dan yang menentukan tetap yang di Atas. Masa tanggap darurat ini, secara resmi ditutup dan pihak keluarga menyatakan sudah mengikhlaskan," tutur Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Marlan.
Sementara itu untuk menghindari jatuhnya kembali korban akibat peristiwa serupa, permukiman warga di sekitar lokasi longsor dirubuhkan dan diratakan. Sebab kawasan tersebut cukup rawan terjadi longsor. Apalagi beberapa hari sebelumnya, ditemukan ada retakan lagi di sekitar tebing yang sebelumnya longsor.
Tercatat sebanyak 26 rumah di Kampung Cibitung yang dirubuhkan dan warga yang sebelumnya tinggal di sekitar areal longsor akan segera direlokasi ke tempat yang dinilai lebih aman.
"Ini dilakukan karena sebelumnya ada rekomendasi dari Badan Geologi," jelas Marlan.
Longsor di Kampung Cibitung terjadi Selasa, 5 Mei 2015, sore sekitar pukul 14.30 WIB. Para korban saat kejadian umumnya sedang beraktivitas di kebun. Dari total sembilan korban yang dinyatakan hilang akibat tertimbun longsor, tujuh jasad di antaranya berhasil dievakuasi.
1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan
Total korban meninggal akibat bencana mencapai 267 orang.
