- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Himpunan Mahasiswa Islam melakukan unjuk rasa dengan menyerbu Istana Negara, Rabu 20 Mei 2015. Mereka memulai aksinya dengan long march dari depan Kantor RRI menuju Istana Presiden.
Sesampainya di halaman istana, organisasi mahasiswa tertua di Indonesia ini langsung menggelar orasi dengan beberapa tuntutan.
"Momentum bersejarah ini, kami (HMI) ingin mengultimatum pemerintah agar segera menghentikan kezaliman kepada rakyat kecil," kata Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam, Muhammad Arief Rosyid Hasan, di halaman Istana, Jakarta Pusat.
Arief mengingatkan, bahwa kezaliman Pemerintahan Jokowi tak akan pernah luput dari pantauan HMI.
"Tak ada sejengkal pun kebijakan Jokowi yang akan lolos dari pantauan kami. Jangan sekali-kali membohongi rakyat," kata Arief.
Menurut Arief, selama tujuh bulan memimpin, tidak ada kebijakan pemerintah yang benar-benar memihak pada rakyat kecil. Oleh karena itu, mereka juga mengingatkan pemerintah agar meningkatkan kepekaannya dan sensitif terhadap segala persoalan rakyat kecil.
"Kesulitan ekonomi yang melanda rakyat menengah ke bawah harus segera diperbaiki. Presiden harus bertanggung jawab segala kesulitan yang menyulitkan rakyat," ujar Arief.
Arief menambahkan, Jokowi tampil dengan membawa harapan perubahan. Namun selama tujuh bulan memimpin, tanda-tanda perubahan itu belum juga tampak.
"Justru, kami merasakan performa pemerintahan Jokowi-JK ini masih jauh dari harapan dan sangat mengecewakan," kata Arief. (ase)
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
"Sudah jadi budaya di Indonesia."
