Sumber :
- VIVA.co.id/Christina Nila
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo telah menunjuk sembilan orang perempuan untuk menjadi panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi. Merekalah yang bertugas menyeleksi semua komisioner KPK.
Dengan memilih sembilan orang yang dianggap berkompeten ini, Jokowi menegaskan komitmennya memberantas korupsi.
Baca Juga :
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
Baca Juga :
Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama
Dengan memilih sembilan orang yang dianggap berkompeten ini, Jokowi menegaskan komitmennya memberantas korupsi.
Baca Juga :
Ahok Ungkap Alasan Jokowi Sindir Keuangan Daerah
"Semua berkepentingan untuk melawan korupsi. Ini kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Indonesia bisa bangkit menjadi bangsa yang besar kalau kita bebas dari korupsi," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma sebelum lepas landas menuju Jawa Timur, Kamis, 21 Mei 2015.
Untuk itu, kata dia, semua pihak harus meningkatkan komitmen, kompetensi dan bersinergi dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. "Saya menaruh harapan besar kepada kepolisian, KPK dan Kejaksaan," kata dia.
Sehingga tiga lembaga itu harus bersih dan kuat dan dipercaya masyarakat. Selain itu, kata dia, KPK harus menjadi lembaga negara yang berwibawa serta berperan dalam menjaga kewibawaan lembaga lainnya melalui pemerintahan yang bersih. "Ini menjadi bagian penting dari semangat reformasi," lanjutnya.
Untuk itu, kata Jokowi, dia bekerja keras dalam membentuk panitia seleksi Komisoner KPK. Sebab panitia seleksi harus kompeten dan berintegritas. Jokowi juga menunjuk panitia yang memiliki keahlian di berbagai bidang. Misalnya ahli hukum pidana, hukum tata negara, dan hukum bisnis.
Ada pula ahli ekonomi manajemen organisasi, psikologi, sosiologi dan tata kelola pemerintahan.
"Dengan kriteria kompetensi seperti ini saya berharap komisioner yang terpilih nanti memiliki kemampuan yang lengkap, yang mampu memperkuat kelembagaan KPK," kata Jokowi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Semua berkepentingan untuk melawan korupsi. Ini kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Indonesia bisa bangkit menjadi bangsa yang besar kalau kita bebas dari korupsi," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma sebelum lepas landas menuju Jawa Timur, Kamis, 21 Mei 2015.