- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Pelaksana Tugas Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi menilai pemilihan pimpinan KPK jilid lV, sangat menentukan nasib lembaga anti rasuah itu ke depannya. Mengingat, KPK telah dilanda sejumlah permasalahanan menjelang berakhirnya masa jabatan pimpinan Jilid lll.
"Karena itu Pimpinan KPK periode 2015-2019 ini menjadi penting posisinya terutama dalam proses seleksinya," kata Johan dalam pesan singkat kepada wartawan, Kamis 21 Mei 2015.
Berdasarkan hal tersebut, Johan menyatakan anggota pansel harus steril dari kepentingan politik tertentu serta paham mengenai sosok pimpinan yang dibutuhkan oleh KPK. Lantaran diperkirakan akan banyak kepentingan politik yang ingin berperan dalam memilih Pimpinan KPK.
"Anggota Pansel Pimpinan tentu harus steril dari campur tangan atau titipan dari pihak mana pun," ujar dia.
Terkait Sembilan orang perempuan dari berbagai latar belakang yang telah ditunjuk sebagai anggota pansel, Johan mengapresiasinya. Johan menilai para anggota pansel yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo mempunyai kredibilitas serta tidak mempunyai keterkaitan dengan partai politik tertentu.
"Saya melihat Pansel Pimpinan KPK saat ini kredibel, punya integritas serta multi pakar disiplin ilmu (alasannya karena Pimpinan KPK membutuhkan orang yang tak sekadar paham hukum, tapi juga harus paham manajemen dan teknologi). Selain itu yang saya lihat Pansel Pimpinan yang terpilih ini tidak terafiliasi atau tidak punya hubungan dengan parpol tertentu," tutur Johan.
Sementara Plt Pimpinan KPK lainnya, Indriyanto Seno Adji menyatakan dia menghormati putusan Presiden atas pembentukan Pansel. Dia berharap pansel dapat bekerja secara berintegritas dan independen.
"Diharapkan Pansel akan bekerja secara terintegritas, independen dari segala kepentingan apapun dan dengan tingkat akuntablitas yang besar kepada publik," kata dia.
PDIP: Pemimpin Baru KPK Sudah Selesai Urusan Pribadinya
Makanya PDIP memilih mereka.
