Pilkada Surabaya, Wali Kota Risma Mulai Disindir Pesaing

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini
Sumber :
  • MZ Abidin/ VIVA (Surabaya)

VIVA.co.id - Prestasi kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini yang berhasil membawa Kota Surabaya tersohor di kancah nasional dan internasional ternyata disikapi negatif oleh sebagian calon penantangnya di pilkada 2015.

Ahok Sewot Jakarta Disebut Berantakan Dibanding Surabaya

Salah satunya datang dari Bakal Calon Wali kota (Bacawali) Surabaya, Basa Alim Tualeka, yang menilai  Risma sudah tidak pantas lagi memimpin Surabaya. Sebab, dengan nama besarnya seharusnya Risma sudah ditarik di posisi pemerintahan yang lebih tinggi yakni pemerintah pusat.
 
“Risma sudah tidak pantas jadi wali kota. Risma sudah bukan saatnya jadi wali kota. Seharusnya Presiden Jokowi sudah melihat ini, agar Risma ditarik ke Jakarta untuk level birokrasi yang lebih tinggi,” ujar Basa Alim Tualeka, usai menyerahkan formulir bacawali di kantor Gerindra Surabaya, Kamis, 21 Mei 2015 malam.
 
Namun, meski mengakui kesuksesan dan popularitas Risma, Alim juga mengkritik kebijakan transportasi dan infrastruktur Wali kota incumbent itu. Menurut Alim, langkah Risma ingin membuat transportasi massal (trem) di dalam kota tidak efektif untuk mengurai kemacetan.

Sebab, karakteristik kota Surabaya hampir sama dengan Jakarta, tempatnya para urban berbondong-bondong mengadu nasib.
 
“Saya lawan Risma jika tetap buat transportasi massal. Surabaya itu kota yang terus dikepung kaum urban yang penuh sepeda motor dan mobil. Dia harus berfikir ulang. Masa akan melarang orang pakai sepeda motor di kota,” kata Doktor Ilmu Administrasi itu.
 
Alim menjelaskan, menata transportasi di kota Surabaya seharusnya dengan membiarkan utuh kota tersebut. Caranya, yakni dengan membuat tol melingkar di luaran kota yang disediakan pintu masuk menuju kota. Dengan begitu, keaslian kota Surabaya tetap terjaga.
 
“Jangan malah buat kota dalam kota. Seperti perumahan elite. Sementara, kearifan lokal warga semakin terusir,” katanya.
 
Selain infrastruktur, Alim juga mengkritik kebijakan Risma yang masih lambat dalam mengembangkan BUMD, termasuk pejabatnya yang diisi rata-rata dari pensiunan BUMD sendiri. 

Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta

Ngurus BUMD jangan dikasihakan pensiunan, ya tidak maju-maju. Harus diserahkan  yang muda-muda dan ahli dibidangnya. Banyak lulusan dari ITS, Unair dan perguruan tinggi  lain,” katanya.
 
Alim yang berlatar belakang pengusaha optimis bisa membawa Surabaya sebagai kota perdagangan dan jasa yang lebih maju. Dia mengklaim, tol melingkar di titik -titik perbatasan kota akan menumbuhkan hotel-hotel dan apartemen tanpa mengusir kearifan local warga kota.
 
“Setelah infrastruktur jadi, baru investor diundang. Jangan investor dibenturkan dengan warga dalam pembebasannya yang mengakibatkan sengketa tanah. Inilah kelemahan pemeritnah selama ini, rakyat keburu digusur,” katanya. (ren)

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma.

Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem

Sisanya, akan minta anggaran dari APBN.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016