Soal Rohingya,Pemerintah Diminta Aktif Desak ASEAN

Potret Pengungsi Rohingya di Pengungsian
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id - Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMABUDHI) meminta pemerintah Indonesia berperan aktif bersama Bangladesh, untuk mendorong ASEAN menyelesaikan kasus kemanusiaan terkait Suku Rohingya.

Anggota Komnas HAM: Myanmar Langgar Hukum Internasional

HIKMABUDHI juga meminta PBB melalui UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) jangan hanya sekedar mengecam.

"Kami juga meminta UNHCR, langsung menangani pengungsi yang sekarang ditampung sementara di Aceh. Begitu pula, UNHCR tidak hanya membebankan masalah ini terus menerus atas tsunami manusia dari Myanmar dan Bangladesh. UNHCR harus bisa menyalurkan pengungsi ke negara yang bersedia menampung Rohingya dari Myanmar yang tidak diakui kewarganegaraanya," ujar Ketua Umum HIKMABUDHI Suparjo dalam pernyataan sikap yang diterima VIVA.co.id, Jumat 22 Mei 2015.

HIKMABUDHI juga mendukung pemerintah Bangladesh, yang menyatakan dalam waktu dekat akan memulangkan warga negaranya ke Bangladesh.

Mengutip rilis yang diterima, HIKMABUDHI juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah dan penduduk setempat yang telah memberikan pelayanan kepada imigran asal Myanmar dan Bangladesh.

Sikap tersebut, menurut Suparjo, sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan karena ribuan imigran saat ini sangat membutuhkan pertolongan.

"Saat seperti ini, rasa kemanusiaan memang harus diposisikan lebih tinggi daripada berbagai kepentingan dan prasangka, karena menyangkut nyawa manusia yang sangat mendesak," katanya.

Pengungsian imigran yang akhir-akhir ini mendarat di Aceh dari Myanmar dan Bangladesh merupakan wujud krisis kemanusiaan dari konflik ekonomi, kependudukan, sosial dan budaya.

Pemerintah Siap Besarkan Anak Yatim Piatu Pengungsi Rohingya

HIKMABUDHI mengajak masyarakat Indonesia untuk memahami ini secara benar dan bahu membahu, agar masalah pengungsian segera selesai, sehingga tidak terpancing tindakan yang merugikan kerukunan masyarakat Indonesia.

"Kami berharap, isu kemanusiaan segera bisa diselesaikan oleh Negara Bangladesh, Myanmar, Thailand, Malaysia, Indonesia, ASEAN, PBB melalui UNHCR, dukungan LSM imigrasi internasional dan nasional, serta pihak lain yang terkait. Sehingga, hak-hak asasi manusia para korban imigran bisa mendapatkan tempat dan keadaan selayaknya manusia dan keluarga yang dicita-citakan setiap warga negara." (asp)

Pengungsi Rohingya di Aceh.

Jaga Pengungsi Rohingya, Polisi Tempatkan 10 Personel

Hal ini dilakukan untuk cegah pelecehan seksual.

img_title
VIVA.co.id
30 September 2015