- iStock
VIVA.co.id - Bisnis prostitusi di wilayah Sumatera Selatan kini semakin terang-terangan dilakukan. Bahkan, para muncikari tak segan menyebar foto-foto pekerja seks yang dia jajakan melalui jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter dan pesan broadcast Blackberry Massenger.
Sepanjang Mei 2015, Polda Sumatera Selatan telah berhasil menangkap dua muncikari prostitusi online, berinisial E dan TH. E berprofesi sebagai pemandu musik di salah satu kafe, dan TH adalah ibu rumah tangga.
Kini, Polda Sumsel terus melakukan penyelidikan mendalam untuk memutus mata rantai bisnis haram tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumsel, Kombes Pol Djarot Padakova, mengatakan para PSK yang menjadi korban perdagangan dua tersangka adalah anak di bawah umur dan masih bersatus pelajar serta mahasiswa.
Kebutuhan ekonomi menjadi satu alasan para korban nekat terjun ke dunia prostitusi untuk memenuhi kehidupan mereka.
"Dan hampir seluruhnya, para korban datang sendiri kepada muncikari untuk dicarikan pelanggan," kata Djarot, Jumat 22 Mei 2015.
Para korban datang ke muncikari, setelah sebelumnya lebih dulu berkenalan dengan PSK yang lainnya. Hingga mereka akhirnya diperjualbelikan.
"Dalam perekrutannya, mereka berkenalan lebih dulu kepada PSK lain, selanjutnya dikenalkan kepada Mucikari," jelas pria berpangkat melati tiga ini.
Djarot meyakini, masih banyak sindikat prostitusi online yang menyebar di wilayah hukum Polda Sumsel. "Yang pasti, sindikatnya sampai sekarang masih kita kejar," katanya. (ase)