Sumber :
- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
- Presiden ketiga BJ Habibie mengatakan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) sudah berusia lebih dari dua dekade. Dia pun kembali mengenang kisah awal saat pembentukan AIPI.
Ditemui di kediamannya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, pada Minggu, 24 Mei 2015, Habibaie mengatakan AIPI baru berhasil dibentuk pada 1990 berdasarkan UU No. 8 tahun 1990 mengenai Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Ada tiga orang penggagas AIPI selain dirinya, yakni mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hassan, dan Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Samaun Samadikun. Kendati terbentuk tahun 1990, persiapannya telah dilakukan sejak 1983.
Ditemui di kediamannya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, pada Minggu, 24 Mei 2015, Habibaie mengatakan AIPI baru berhasil dibentuk pada 1990 berdasarkan UU No. 8 tahun 1990 mengenai Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Ada tiga orang penggagas AIPI selain dirinya, yakni mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hassan, dan Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Samaun Samadikun. Kendati terbentuk tahun 1990, persiapannya telah dilakukan sejak 1983.
Mantan Presiden Soeharto pun, kata Habibie, mendukung pendirian AIPI. Tetapi, di balik itu, justru banyak yang tak paham pentingnya peran akademisi ilmu pengetahuan.
"(Mereka bilang), buat apa bikin akademi? Di sini sudah banyak sekolah. Malah, saya dikira mau buat sekolah D3," kata Habibie dalam acara perayaan 25 tahun AIPI.
Setelah berdiri lebih dari dua dekade, Habibie berharap agar AIPI bisa berkembang dan memberikan sumbangan yang lebih besar bagi kemajuan bangsa.
"AIPI harus fokus untuk membuat dampak untuk masyarakat. Anggota AIPI diharapkan dapat bersinergi dan menghasilkan konsep untuk memajukan negeri," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mantan Presiden Soeharto pun, kata Habibie, mendukung pendirian AIPI. Tetapi, di balik itu, justru banyak yang tak paham pentingnya peran akademisi ilmu pengetahuan.