Sumber :
VIVA.co.id
- Dua personel Brimob Kelapa Dua, yang tergabung dalam Satgas Operasi Maleo II di Poso, Sulawesi Tengah, terluka dalam kontak senjata dengan terduga teroris. Penembakan terjadi di Dusun Gayatri, Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir, sekitar 50 kilometer dari Poso Kota, pada Minggu 24 Mei 2015 sekitar pukul 18.30 WITA.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Polisi: Moril Kelompok Santoso Mulai Jatuh
Baca Juga :
Lagi, Anggota Kelompok Santoso Serahkan Diri
Setelah 30 menit kontak tembak terjadi, pasukan Brimob melakukan penyergapan, dua terduga teroris ditemukan tewas. Sedangkan dua personel Brimob yang diturunkan dalam penyergapan juga terluka karena tertembak.
Keduanya adalah Bripka I Wayan Pande, yang mengalami luka tembakan dilengan kiri dan Brigadir I Wayan Sudiata, mengalami luka robek di kepala bagian atas. Luka robek tersebut diakibatkan hantaman bom lontong.
Menurut Kapolda Sulteng, Brigjen (Pol) Idham Aziz, kepada VIVA.co.id, Brigadir I Wayan Sudiata sempat terlibat adu jotos dengan salah seorang terduga teroris, dan kepalanya dihantam dengan menggunakan bom lontong hingga robek dan mengeluarkan darah.
"Dari hasil penyergapan itu, sementara ini ada dua orang diduga kelompok teroris meninggal. Dua anggota kami juga terluka, salah satunya sempat adu fisik dengan anggota kelompok bersenjata," kata Aziz.
Dua terduga teroris yang tewas, saat ini telah dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses identifikasi. Dari lokasi kontak tembak sendiri ditemukan sejumlah barang bukti, diantaranya senjata api jenis M 16, bom lontong, golok dan amunisi.
"Semua korban sudah saya perintahkan untuk digeser ke Rumah Sakit Bhayangkara di Palu. Karena waktu sudah malam, saya tarik semua pasukan. Besok kita lakukan lagi penyisiran di sekitar TKP, untuk mencari korban atau barang bukti yang lain," ujar Aziz. (ren)
Laporan: Mitha Meinansi – Poso, Sulteng
Halaman Selanjutnya
Menurut Kapolda Sulteng, Brigjen (Pol) Idham Aziz, kepada VIVA.co.id, Brigadir I Wayan Sudiata sempat terlibat adu jotos dengan salah seorang terduga teroris, dan kepalanya dihantam dengan menggunakan bom lontong hingga robek dan mengeluarkan darah.
