Sumber :
- VIVA.co.id / Nila Chrisna Yulika
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo berjanji tak akan mengintervensi panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Sore nanti sekitar pukul 15.00 WIB, Senin 25 Mei 2015, Jokowi dijadwalkan bertemu dengan sembilan anggota pansel itu.
"Presiden ingin menyatakan harapan besarnya pada pansel KPK. Presiden ingin menyampaikan mimpinya tentang pemberantasan korupsi dan institusi KPK seperti apa sehingga ada parameter tentang komisioner seperti apa," kata Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 25 Mei 2015.
Pratikno menegaskan, mekanisme kerja yang dilakukan untuk mencari komisioner KPK ini sepenuhnya urusan internal pansel. Presiden tak akan melakukan intervensi atas proses pemilihan komisioner KPK.
"Pansel ini kan anggota kolektif, diharapkan membangun kesepakatan-kesepakatan. Presiden tidak bermaksud ikut masuk kepengurusan di dalam," ujar dia.
Pratikno menegaskan, Setneg juga hanya memberikan fasilitas yang mereka butuhkan. "Hanya memberikan dukungan teknis," kata dia.
Mengenai masalah internal seperti Ketua Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Destry Damayanti, yang menjadi sorotan masyarakat saat ini karena mejabat sebagai staf ahli Menteri BUMN, Rini Soemarno, kata Pratikno, itu akan dibahas di internal pansel.
"Itu kan salah satu kespekatan di internal pansel bagaimana code of conduct pansel. Kode etik internal jauh lebih penting daripada administrasi," kata dia.
Baca Juga :
Cek Fakta: Anies Resmi Ditahan KPK
Integritas Firli Bahuri dan Komitmen Penegakan Hukum Irjen Karyoto
Setelah mempertimbangkan semua bukti-bukti pelanggaran etik yang dilakukan Firli saya menyimpulkan Firli memang bukan pribadi yang berintegritas.
VIVA.co.id
8 Januari 2024
Baca Juga :