Ratusan Guru Dikirim ke Daerah Perbatasan

Ratusan Guru Garis Depan Dikirim ke Daerah Perbatasan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Christina Nila
VIVA.co.id
Demi Potensi Pulau Perbatasan, LIPI Kerahkan 23 Peneliti
- Sebanyak 798 guru dikirim ke daerah-daerah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Para pendidik yang disebut Guru Garis Depan itu akan ditugaskan di kawasan perbatasan di 28 kabupaten di Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Aceh.

Semua Daerah Perbatasan Ditargetkan Jadi Pintu Masuk RI

Presiden Joko Widodo melepas keberangkatan 798 Guru Garis Depan itu di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 25 Mei 2015. Kepala Negara mengatakan bahwa para guru itu mengemban misi mulia untuk mendidikan anak-anak Indonesia di kawasan perbatasan yang sebagian besar terpencil dan daerah tertinggal.
Pos Lintas Batas Negara akan Gunakan X-Ray


"Kita mempunyai daerah-daerah terpencil, daerah perbatasan. Kabupaten yang membutuhkan pendidikan, tenaga pendidik, yang saya lihat waktu saya ke daerah," kata Presiden.


Jokowi menjelaskan, ketika dia berkunjung ke wilayah perbatasan seperti Dompu, Merauke, Entikong, dan Sebatik, melihat bahwa daerah itu sangat memerlukan guru.


"Ini adalah angkatan pertama dan akan kita lihat perkembangan selanjutnya apabila kebutuhan itu memang sangat terbuka dan saya melihat sangat diperlukan, akan disusul oleh angkatan selanjutnya," katanya.


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, mengatakan bahwa program Guru Garis Depan adalah langkah nyata pemerintah untuk menyediakan guru-guru terbaik di daerah yang paling membutuhkan di Indonesia, khususnya di daerah terdepan, terluar dan tertinggal.


"Negara harus hadir bukan jangka pendek, tapi seterusnya hadir jangka panjang untuk membangun Indonesia termasuk daerah terdepan. Ini sesuai dengan Nawacita ketiga: membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan," katanya.


Sebanyak 798 guru angkatan pertama program Guru Garis Depan (GGD) adalah hasil seleksi para calon yang bersumber, antara lain, dari alumnus Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru untuk menjadi calon pegawai negeri sipil. Formasi GGD disahkan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.


"Kami berterimakasih kepada KemenPAN sehingga mereka bisa diangkat jadi PNS," ujar Menteri Anies.


Para guru itu akan ditempatkan di 28 kabupaten piggiran seperti Aceh Besar, Aceh Timur, Aceh Sengkil, dan Aceh Selatan. Kemudian ke Gayo Lues, Simeulue, Alor, Deiyai, Flores Timur, Jayawijaya, Kepulauan Yapen, Kabupaten Kupang, Lanny Jaya, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Bintang, Raja Ampat, Rote Ndao, Sorong, Sorong Selatan, Sumba Timur, Supiori, Tambrauw, Teluk Bintuni, Waropen dan Yalimo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya