Risma: Perempuan Lebih Efektif Sampaikan Pesan Antikorupsi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Sumber :
  • VIVA/MZ Abidin
VIVA.co.id
Integritas Firli Bahuri dan Komitmen Penegakan Hukum Irjen Karyoto
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai peran perempuan sangat penting dalam pencegahan korupsi. Melalui peran sentralnya sebagai ibu, istri dan anggota masyarakat, perempuan diharapkan bisa menyemai pesan Antikorupsi.

Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan, peran perempuan diharapkan mampu menciptakan tatanan masyarakat bersih dan bebas dari korupsi sejak dini. 

KPK Periksa Keponakan Surya Paloh

"Peran perempuan tidak hanya bagi anak dan suami, tapi untuk masyarakat luas," ujarnya dalam seminar bertajuk 'Saya Perempuan Anti Korupsi ' di Surabaya,  Selasa 26 Mei 2015.

Adnan mengatakan, KPK akan memberikan pelatihan bagi perempuan untuk menjadi agen 'Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK)'. Kota Surabaya merupakan kota ke - 9 dan Jawa Timur merupakan Provinsi ke 14 yang dijangkau SPAK untuk mengkader perempuan anti korupsi.

KPK Setor Uang ke Kas Negara Rp1,1 Miliar dari Eks Pejabat Muara Enim

"Menjadi tokoh masyarakat tidak harus laki-laki. Dan juga tidak harus memiliki jabatan, TNI atau polisi. Ibu rumah tangga bisa menjadi tokoh penggerak antikorupsi, " ujar dia.

Sebelumnya, Program SPAK telah diluncurkan pada 22 April 2014 dan  menjadi gerakan nasional setahun kemudian. Setahun terakhir, gerakan ini telah melatih perempuan Indonesia di 13 Provinsi dan melahirkan 200 agen SPAK dari berbagai latar belakang seperti Dosen, PNS, guru, tokoh agama, pengusaha, aktivis dan mahasiswa.

Adnan berharap, gerakan ini cepat memberikan perubahan positif yang signifikan. "KPK memandang, dukungan dan partisipasi publik sangat membantu tugas KPK dalam memberantas korupsi," pangkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini usai membuka acara seminar anti korupsi ini, lantas juga membuat cap tangan tanda penolakan perempuan pada korupsi.

"Kaum perempuan lebih efektif untuk menyampaikan pesan antikorupsi. Saya rutin sosialisasi kepala dinas hingga lurah agar menjaga diri. PNS harus siap seperti ini, pengabdian. Kalau tidak betah silakan keluar, " kata Risma
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya